Di tengah perbincangan mereka berdua, Mataya datang dari arah belakang sambil berkata, "Aku sudah siap. Ayo cepat."
Benvolio pun segera menoleh ke arah sumber suara sambil tersenyum senang kepada perempuan tersebut. "Kau sangat cantik, Mataya," puji Benvolio kepada Mataya dan ditanggapi dengan abai oleh Mataya.
Pavlo yang melihat penampilan rapi Mataya dan juga interaksinya dengan Benvolio lantas segera terbatuk kecil untuk menyembunyikan gelak tawanya yang akan pecah sebentar lagi.
"Kenapa kau tertawa, Pavlo? Apakah penampilanku seperti seorang badut hingga membuatmu tertawa seperti itu?" sergah Mataya saat melihat reaksi sang sepupu yang mana terlihat seperti sedang meledeknya.
Pavlo lantas segera mengondisikan raut wajahnya dan menggeleng pelan, tidak membenarkan ucapan Mataya. "Tidak, Mataya. Bukan seperti itu. Kau sama sekali tidak terlihat seperti badut. Kau benar-benar terlihat seperti seorang dewi yang sangat cantik saat ini."