"Feelingku tidak akan salah. Separuh hatiku tidak akan salah mengenali separuh hati lainnya. Calista, aku suamimu dan kamu istriku. Kita adalah sepasang suami istri yang dipisahkan oleh orang jahat yang tidak suka akan kebahagiaan keluarga kita. Kamu menghilang dariku saat kamu sedang hamil lima bulan. Aku merindukan dirimu setiap detik menit dan setiap saat hingga aku hampir saja bunuh diri."
"Bu-bunuh diri? Huh …" Rani tidak tahu sebegitu pentingnya dirinya bagi pria ini. Dia tidak mengenalnya namun warna bola mata pria ini, sama dengan warna bola mata Raja. Wajah merekapun mirip, bagai pinang dibelah dua. Apakah ini suami yang dia nantikan? Karena tidak mungkin dia memiliki anak kalau tidak memiliki suami.
"Calista, meski kamu belum bisa mengingat semuanya. Aku mohon, jangan menolak aku untuk dekat denganmu dan juga anak-anak kita." Ucap Darren. Pria bermata hijau itu mendekatkan tubuhnya kearah istrinya dan mengurungnya dengan kedua tangan disisi kanan dan kiri.