Download App
21.53% Baby's Dragon / Chapter 14: 14. Pengakuan

Chapter 14: 14. Pengakuan

Sudah berapa lama ia tidak sadarkan diri?

Pertanyaan itu muncul ketika sosok itu sudah cukup tenang dan perlahan mulai menguasai tubuhnya dengan baik. Setelah mengubah ekor menjadi sepasang kaki, Sepasang netra sewarna matahari menatap Babynya yang kurus keluar dari dalam kolam. Tubuh yang terlihat hanya seperti tulang dan kulit itu begitu rapuh dan menyedihkan. Dengan kulit putih pucat seolah tidak memiliki darah, Cosmos tidak tahan melihatnya.

Bila bukan karena Leo yang cukup kesal karena Naga perak tidak bisa berbicara di dalam air, Penyihir tua ini tidak akan mengalah untuk pergi ke permukaan.

Sekarang, setelah semua beban di dalam benaknya lepas, Leo cukup masuk akal untuk menyadari bahwa tubuhnya menjadi lebih ... kurus dan besar. Meski cukup mengerikan ketika sadar bahwa tubuh montok berubah seperti mumi ... di mana hanya kulit dan tulang seolah tanpa daging, Leo bisa melihat bahwa ia tumbuh dengan baik.

Leo tidak merasa pegal, tubuhnya cukup berenergi. Ukuran tubuhnya ... mungkin, secara harfiah terlihat seperti seorang anak laki-laki berusia sekitar 4 atau 5 tahun. Cukup tinggi, walau terlihat seperti bocah miskin kekurangan gizi.

[Baby ... Baby benar-benar tidak apa-apa? Baby—

[Papa] Leo menyela. Suaranya agak serak, masih kekanakan tetapi jelas tidak cadel seperti sebelumnya. [Kenapa aku ada di dalam kolam?] apakah karena melihat ia memiliki ekor? Karena itu mendirikan kolam? Bukankah bila ia memiliki ekor, Naga ini seharusnya lebih sadar bahwa ras mereka berbeda? Tetapi kenapa Naga ini masih memanggilnya 'Baby'?

Pada awalnya, Leo takut untuk melontarkan pertanyaan ini, tetapi melihat tingkah gugup Cosmos dan tahu pasti bahwa Naga ini masih menyayanginya ... Leo tidak mau mereka terjerat oleh kesalahpahaman.

[Pagi ini, mendadak kaki Baby berubah menjadi ekor ikan] Naga perak menelan liur gugup. [Ikan, tidak bisa di darat. Jadi Papa membuatkan kolam—oh, Baby, maaf, Papa tidak tahu kalau ternyata Baby adalah Ikan, selama ini Papa selalu menaruh Baby di darat … ] mendadak, nada yang dilontarkan sang Naga berubah menjadi frustasi dan rasa bersalah.

Reaksi itu justru membuat Leo semakin dipenuhi dengan tanda tanya. Sungguh, apakah Naga ini waras? Ia jelas tahu bahwa mereka berbeda spesies, tetapi tetap menganggapnya anak? Halo? Maaf? Apakah Anda pernah mendapatkan pelajaran Biologi? Bagaimana mungkin darah dagingmu bisa berbeda spesies!

[Papa, apa ras Papa?] Leo memilih mengajukan pertanyaan lain. Ia ingat, Cosmos memang tidak pernah menerima pelajaran Biologi. Naga ini, terlalu primitif.

[Tentu saja ras Naga] Cosmos menjawab dengan bingung—seolah-olah tidak mengerti mengapa bocah ini bertanya.

Leo mengernyitkan alis. Memuntahkan sebuah pernyataan yang jelas di antara keduanya. [Kita berbeda Ras] jadi, tentu saja kita bukan anak dan Ayah, bukan?

[Tentu saja] sang Naga mengangguk kalem—ia mengetahui hal ini dan tidak terlalu memikirkannya. [Papa adalah satu-satunya Naga di sini] jeda beberapa detik, pria berhelai perak panjang itu tersenyum. [Awalnya Papa mengira Baby adalah Naga, tetapi ternyata bukan … yah, tidak apa-apa, Baby tetap akan menjadi kuat ketika dewasa nanti. Papa akan melatih Baby menjadi sekuat Papa.]

Sang Penyihir membeku. Sosok bocah lelaki yang terlihat berusia 4 tahun menatap luar biasa ke arah Naga Perak yang mengaku-ngaku sebagai Ayahnya. [Papa, kita berbeda ras] sepasang kelereng biru menyipit. Mempertegas inti dari permasalahan dari percakapan mereka. [Lalu kenapa Papa mengaku sebagai Papaku?]

Cosmos membeku. Kali ini ia menyadari ada sesuatu yang salah. Dengan panik, sepasang kelereng emas menatap ekspresi putranya yang menatap seolah-olah ia adalah … orang jahat? Oh, bagaimana mungkin?!

[Baby …] sang Naga menelan liur dengan paksa. [Walau kita berbeda ras, Papa tetap Papanya Baby. Itu seperti … seperti, burung yang membesarkan spesies burung yang berbeda dengan spesiesnya. Oh, Baby mengerti maksud Papa kan? Papa tidak perlu betina untuk menghasilkan telur, Papa cukup mengambil telur lain untuk menetaskan Baby]

"…. ."

Leo kehilangan kata-kata. Sungguh, ia menatap Naga perak ini dengan sangat luar biasa.

Selama ini … selama beberapa bulan—atau mungkin tahun—bergaul dengan sang Naga, Leo selalu mengira bahwa Naga ini menganggapnya sebagai anak kandungnya! Namun, apa ini? Ternyata sejak awal, Naga konyol ini mengadopsinya? Ia sangat tahu bahwa ras mereka berbeda dan mengangkatnya menjadi anak?! Bila dipikir-pikir … bukankah tempat pertama kali ia keluar adalah sebuah gua yang penuh dengan telur busuk? Leo belum sempat melihat semua telur karena Micro sudah membersihkannya, tetapi …

Jangan bilang bahwa semua telur itu bukan telur milik Naga perak, tetapi telur-telur yang Naga ini kumpulkan dari berbagai sarang hewan?

Sungguh …

Oh, sungguh …

Bolehkan ia mengumpat?

APAKAH NAGA INI BERNIAT MEMBESARKAN HEWAN YANG TIDAK MEMILIKI IQ TINGGI SEBAGAI ANAK?!

Leo marah. Ia sangat marah hingga kehilangan kata-kata.

[Baby, Baby adalah ras ikan?] pertanyaan yang diajukan Cosmos membuat Leo membeku.

SIAPA YANG RAS IKAN?!

Namun …

Alis bocah itu terajut. Jelas bingung ingin menjawab apa. Ayah kandungnya adalah ras manusia murni, tetapi Ibunya adalah ras campuran—sosok yang dianggap sebagai monster karena perpaduan antara kedua ras yang berbeda. Leo sendiri juga termasuk ke dalam ras campuran. Wujudnya adalah manusia murni—tanpa bisa berubah ke wujud lain, tetapi ia bisa bernapas di dalam air, juga mengeluarkan api padahal jelas ia adalah seorang Penyihir.

[Aku ras campuran] pada akhirnya Leo menjawab setelah beberapa detik berpikir. [Mer, Phoenix dan Manusia, aku campuran dari ketiga ras itu].

Sang Naga mengerjap—jelas tidak mengerti apa itu ras manusia, Phoenix atau Mer. Leo juga tidak ambil pusing atau berniat menjelaskannya. Oh, bila itu orang lain, Leo pasti akan mendapatkan pandangan menghina dan jijik. Bagaimanapun, ras campuran adalah ras yang dihindari. Seorang anak yang terlahir memiliki darah dari ras yang berbeda-beda dianggap monster. Darah mereka tidak murni, sehingga dianggap pembawa bencana.

[Jadi, Baby adalah ras campuran?]

Leo mengangguk. Ia menggerakkan tangan dan dalam seketika, sebuah jubah berwarna cokelat jatuh ke tangannya. Tanpa ragu bocah kecil itu menggunakannya—mengabaikan sepasang kelereng emas yang membola dengan tindakan si kelabu.

[Dari mana datangnya benda itu?!] bingung, Cosmos mendekat. Meraih jubah dan membolak-baliknya—mencoba mencari alasan yang membuat benda ini mendadak muncul dari udara kosong.

[Papa!] Leo melotot, menghindari tangan penasaran pria yang mengelilinginya. Oh, ia tidak punya pakaian ukuran tubuh ini! Apakah Naga ini berniat membuatnya terus menerus telanjang?!

Cosmos membeku mendengar teguran si kecil. Ia menoleh, mendapati ekspresi kesal bocah lelaki itu. Lalu melihat tubuh kurus selayaknya kerangka berjalan ...

[Baby lapar? Baby mau makan?] Cosmos tanpa ragu kembali meraih si kecil. Leo terlalu terbiasa digendong. Tangannya refleks memegang bahu bidang pria muda berpakaian kulit binatang. Sosok jangkung berambut perak itu membawanya ke kasur jerami, lalu menurunkannya di atas lapisan bulu hewan yang lembut dan hangat.

[Oke] Leo mengangguk kalem. Membiarkan sang Naga perak memanfaatkan kemampuan anginnya untuk menggerakkan beberapa peralatan yang tidak jauh dari kolam besar yang dibangun. Dalam hitungan detik, sebuah mangkuk berisi sup melayang mendekat, mendarat lembut di atas tangan Cosmos.

[Coba cicip, Baby, itu masih panas] ujar sang Naga seraya meraih sendok kayu dan mendekatkan ke mulut Leo. Tindakannya sangat telaten, membuat Leo menyadari bahwa hal ini dilakukan lebih dari sekali. Jelas, Naga perak benar-benar penuh kasih merawatnya ...

Leo membuka mulut, memakan sup dan mendapati suhu yang terecap di lidahnya pas. Bahkan rasa sup … tergolong enak. Alis sang bocah terangkat—agak kagum dengan buatan tangan sang Naga. Entah bahan apa, tetapi rasa gurih dan agak asin ini membuatnya agak heran. Apakah … ada garam? Atau Cosmos menemukan tanaman yang menghasilkan rasa asin?

[Enak] puji Leo begitu melihat sepasang kelereng emas yang menatapnya gugup. Begitu suara kekanakan itu keluar dalam komentar pujian, wajah tampan sang Naga berubah cerah. Senyuman mengembang—memamerkan sederet gigi putih yang tersusun rapi.

[Tentu saja, itu adalah buatan Papa] seolah menyadari sesuatu, senyuman pria itu menghilang. Sepasang iris menatap redup bayinya. [Maaf, Baby … karena Papa, Baby jadi sakit dan tidur sangat lama … ]

Ucapan itu membuat si kelabu teringat alasannya tidak sadarkan diri. Leo terdiam selama beberapa detik—mencoba mengingat hal terakhir yang terjadi ketika ia jatuh ke dalam penderitaan …

Oh, benar. Bukankah hari itu ia sangat frustasi? Leo sangat sedih dan memerlukan waktu sendiri untuk merenung dan meluapkan kesedihannya. Hal itu juga membuatnya lengah dan tidak pernah benar-benar memperhatikan apapun yang dikonsumsi ...

Leo mengerjap. Menunduk menatap kedua tangan kecil yang lentik dan putih. Ia kurus dan terlihat lemah, tetapi di sisi lain, Leo bisa merasakan bahwa tubuh ini sebenarnya kuat … cukup kuat untuk membuatnya bisa melepaskan kekuatan jiwa level 3 akhir.

Ketimbang racun, apa yang dimakan lebih seperti obat untuk memperkuat tubuh … proses yang dilalui cenderung keras, tetapi hasil yang didapat sangat baik. Namun … bahan apa yang dimasukkan Cosmos?

[Papa, boleh aku tahu bahan-bahan apa yang Papa buat untuk sup itu?]

[Sup yang mana?] tanyanya seraya kembali menyuapi si kecil. Leo mengerutkan alis, meraih mangkuk dan memilih untuk memakan sendiri supnya.

[Sup yang membuatku sakit]

Asli sang Naga terpaut—jelas tidak senang mendengar kata-kata si kecil. [Untuk apa? Bahan-bahan itu berbahaya!]

Leo cemberut. [Mereka tidak berbahaya] sangkalnya. [Papa lihat? Tubuhku jadi lebih kuat—mereka semua bahan yang baik]

[Mereka membuat Baby jadi sakit!]

Leo sakit kepala. Cosmos bersikeras bahwa tanaman itu membuatnya sakit, tetapi ia juga tidak bisa meminta resep. Pasalnya, Cosmos tidak benar-benar tahu nama-nama tanaman dan hewan, ia hanya tahu beberapa ras dengan kasar tetapi tidak tahu jenisnya. Seperti burung, burung apa itu? Cosmos tidak tahu, hanya tahu yang satu berbulu putih dan yang satu berbulu warna hitam. Karena itu … lebih baik memintanya membawa bahan-bahan yang digunakan sang Naga agar ia tidak salah tafsir.

Reaksi itu membuat Leo harus benar-benar bersabar. Lalu akhirnya, ia mulai menjelaskan beberapa hal. Termasuk mengeluarkan Micro dan memperkenalkannya dengan baik. Bagaimanapun, pada akhirnya, semua hal yang disembunyikan akan tetap ketahuan. Jadi, tanpa ragu ia menceritakan situasinya secara kasar.

Setidaknya, Leo sudah memutuskan untuk bersama Cosmos. Selama rasa sakit memuncak dan ia diam di dalam kegelapan, Leo telah lama berpikir tentang Cosmos. Semua orang yang dikenalnya telah pergi, semua hal di sekitarnya telah berubah. Ia, tidak memiliki tujuan apa pun untuk mempertahankan hidupnya. Namun selama ini Cosmos memperlakukannya dengan baik. Sosok Naga primitif ini begitu sabar, lembut dan mau mendengarkannya. Bila ia pergi, bagaimana dengan Naga naif ini? Karena itu … ia berjanji. Leo berjanji kepada dirinya sendiri.

Bila ia bisa bertahan dan tetap hidup, maka ia akan memperlakukan Cosmos dengan baik. Ia akan tetap mempertahankan hidupnya untuk menemani sang Naga.

Karena ia telah memutuskan … itu berarti mereka berdua akan berhubungan untuk waktu yang lama. Jadi, akan lebih baik bila mereka saling terbuka. Ia ingin Cosmos mengerti dirinya, di saat yang sama, Leo juga akan mencoba untuk mengerti dan lebih menerima keberadaan Cosmos—sang Naga perak yang primitif.


CREATORS' THOUGHTS
AoiTheCielo AoiTheCielo

Yak! Akhirnya Leo sudah mulai jujur!

Btw, minggu depan adalah chapter akhir dari Bab ini!

next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C14
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login