Anxia menepis tangan Richard dari wajahnya sambil mendengus sarkas.
"Mengandalkanmu? Aku tidak pernah mengandalkan orang lain dalam menangani masalahku, apalagi mempercayakan nyawaku pada orang itu. Aku hanya akan mengandalkan diriku sendiri. Apa yang kau minta, aku tidak akan pernah bisa memberikannya." Anxia mulai bisa bicara dengan tenang dan menghentikan tangisannya.
Dia sungguh tidak mengerti bagaimana mungkin dia bisa mengalami breakdown seperti ini hingga menangis layaknya gadis lemah dan manja. Dia bukan gadis lemah, dan dia juga bukan orang yang manja seperti nona muda orang kaya yang tidak tahu apa-apa mengenai betapa kejamnya di dunia luar sana.
Anxia mengelap sisa-sisa air mata di pipinya dengan punggung tangannya lalu menatap Richard dengan keyakinan yang baru.
Bab terakhir hari ini XD
Mulai besok saya akan up 3 bab sampai akhir bulan. Doakan semoga tangan saya ga kumat sakitnya jadi biar bisa terus mengetik.
Saya juga mesti perhatiin tiga novel lainnya yang lagi ongoing.
My only love sudah hampir tamat, jadi saya bisa lebih fokus ke sini ^~^
Happy reading!