Anxia berjalan ke ruang makan menemui ibunya dengan langkah lemas dan ekspresi lesu seakan dia baru saja dilanda kabar buruk. Melihat ekspresi memprihatinkan Anxia, Loraine nyaris bersorak ria dalam hati.
Dia sudah mendengar bahwa Anxia baru saja berada di kamar Elliot. Alat penyadap di kamar anak itu memang sempat tidak berfungsi selama beberapa menit, tapi disaat kembali menyala, Loraine mendapat kabar bahwa Elliot berubah pikiran dan tidak lagi ingin pergi dari tempat ini.
Elliot bahkan mengusir ibunya dan ingin sendirian! Hal ini membuat Loraine ingin segera mengadakan pesta karena dia tidak akan kehilangan alat menuju ke sesuatu yang sangat diidamkan-idamkannya.
"Apakah terjadi sesuatu? Kenapa kau tampak lesu?" sindir Loraine sambil memulai makan hidangan sarapannya terlebih dulu tanpa menunggu Anxia.
"…" Anxia tidak bergeming dari tempatnya berdiri. Dia memasang wajah datar yang terlihat sekali seperti dipaksakan.
Uwu... dimulailah rencana Anxia untuk membawa Elliot serta ayahnya keluar dari pulau mak lampir