Download App
92.81% Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 142: Siapa dia ?

Chapter 142: Siapa dia ?

Ariani akhirnya masuk rumah sakit bisa di katakan karena Adrian, ya tepat nya dia melupakan segalanya karena hanya memikirkan kekasihnya itu, dia putus asa, karena tak juga mendapatkan kabar dari Adrian.

"Ariani kamu makan dulu yaa nak" ucap mama nya yang menemani Ariani di rumah sakit.

"Ariani nggak lapar maa" sahut nya.

"sayang tadi siang kamu pingsan, gara2 makan kamu nggak teratur, kamu nggak bisa terus begini" sahut mama nya. Bukanlah Ariani jika tak keras kepala.

"Permisi, selamat malam" ucap seorang pria yang masuk kedalam kamar perawatan Ariani.

"ehh, Davin silahkan masuk" ucap mama Ariani melihat siapa yang datang.

"iyaa tante" sahut Davin.

"selamat malam pak Davin" sapa Ariani.

"selamat malam Nona Ariani" balas Davin

"Ariani saja, ini bukan kantor" sahut Ariani seraya memaksakan Senyum nya meski dia masih sangat lemah. "itu lah maksud ku, Davin saja, saat ini aku berkunjung bukan sebagai klien mu" sahut Davin. mereka pun saling melempar senyum. "jadi kau kesini sebagai apa?" sahut Ariani sedikit bercanda. "hmmm, mau nya sih sebagai kekasih, tapi sepertinya itu mustahil, jadi sebagai teman?" ucap Davin seraya mengulurkan tangannya. "baiklah, di terima" sahut Ariani seraya menyambut uluran tangan Davin untung yang di infus tangan kirinya. "diterima sebagai kekasih nih" canda Davin. Ariani hanya membalas dengan memanyun kan bibir nya seolah , itu tidak lucu. Mereka pun kembali tertawa kecil. "Bu maaf, saya memang suka bercanda" ucap Davin ke mama Ariani. "heheh, tidak apa2 Davin, Tante senang karena ada yang menghibur Ariani." sahut mama nya. "oiaa, tante sudah makan?" tanya Davin "gimana mau makan kalau yang sakit aja nggak mau makan" sahut mama nya. "Davin sengaja bawa makanan banyak, karena Davin juga belum makan, tante mau makan sama Davin" ucap Davin, mama Ariani diam untuk beberapa saat untuk menatap Davin. "Orang tua saya sudah tidak ada tante, dan saya selalu makan sendiri, karena sibuk bekerja, saya tidak memiliki teman" curhat Davin tentang kehidupan nya. "Hmm, baik lah, ayoo kita makan" sahut mama Ariani. Davin lun membongkar makanan yang dia bawa dan ditata diatas sebuah meja. Kamar Ariani adalah Kamar VVIP jadi segala fasilitasnya lengkap dan ukuran kamarnya cukup luas.

"naahhh, Tante makan dulu, biar sang pasien aku yang urus" sahut Davin, "lohh tadi katanya kamu juga mau makan," sahut mama Ariani, "heheh, itu supaya tante makan,," ucap Davin.

Saat itu datang papa Ariani, iam, Sasha, papa Ariani pulang mengambil pakaian ganti untuk mama Ariani dan Ariani, sedangkan iam baru pulang bekerja dan Sasha pulang sore tadi ketika Ariani sudah sadar. Kini mereka berkumpul di rumah sakit untuk menemani Ariani. Karena papa nya sudah datang, maka Papa nya sangat bisa memaksa Ariani untuk makan. Davin yang duduk di tengah tengah mereka merasa kehangatan keluarga yang selama ini tak pernah dia dapat kan, baginya Ariani sangat beruntung.

Lamunan Davin tersadar ketika iam menyapa nya. "haii, mau cari kopi" ucap Iam.

"ohh ,, tentu" balas Davin

Iam dan Davin pun keluar untuk mencari kopi.

"terima kasih yaa sudah membawa kakak ku ke rumah sakit" ucap Iam saat mereka berjalan menuju kantin rumah sakit. "iyaa sama sama, sudaha seharusnya kan" ucap Davin, "tapi jika itu orang lain mungkin akan sedikit memakan waktu, tapi kau langsung membawanya begitu saja" balas iam, "heheh, itu karena diia wanita yang sangat cantik" canda Davin. Iam mencoba mencerna sikap Davin. 'Pria yang humble, dan tentu baik, tapi siapa dia?' batin iam. "heii, kau tak marah kan?" ucap Davin yang takut jika ucapannya menyinggung Iam, "ohh tidak Kaka ku memang sangat cantik" sahut iam "tapi dia juga keras kepala dan sedikit angkuh alias sangat dingin" ucap iam . "yess, i know" jawab Davin. Davin memang bisa melihat, bahwa Ariani wanita yang keras kepala , dan tatapan nya memang Dingin.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C142
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login