Download App
4.57% Asa dalam kesulitan (Antara Hati dan Logika) / Chapter 7: Sahabat Sahabat Ariani

Chapter 7: Sahabat Sahabat Ariani

Hari ini hari Sabtu, di hari sabtu hanya ada kegiatan ekskul sehingga semua siswa berhamburan dikelas, di kantin, bahkan gerbang pun terbuka lebar setiap sabtu sehingga didepan gerbang pun penuh dengan siswa siswa dari luar sekolah yang mengapeli pacar mereka , termasuk 3 sahabat ku Kia, Lina, dan Cia yang hari ini mendapat kunjungan dari pacar mereka .

" happy birthday , happy birthday happy birthday , Ariani" itulah lagu yang aku dengar ketika masuk kelas , sahabat sahabat ku dan seluruh teman sekelas ku menyelamati ku karena hari ini 20 November hari kelahiran ku, yess hari ini tepat aku berusia 16th. Aku memesan banyak makanan dari kantin mentraktir seluruh teman teman sekalas ku.

"ayok donk Ri ikut" ajak cia yang sedari tadi memohon pada ku agar bersedia megikuti date mereka di tempat pale bakso depan sekolah langganan kami "nggak mau, aku nggak mau , pengen dikelas aj" jawab ku "Ri, aku mau ngenalin kamu sama temannya reza Ri, pliss" tambah cia lebih memelas disambut tawa dari Kia, Lina, dan Rifah. "astgaaa ciaaa, Uda berapa kali aku bilang nggak mw , tambah ini lagi", "hari ini ulang tahun ku pliss jangan paksa naa" jawab ku menolak keras sambil geleng geleng kepala. "citra aja Uda move on , kamu uda mw setaun SMA jomblo Mulu, percuma populer" ucap kia dengan nada merengek campur marah karena penolakan ku ,, "yang jadikan aku populer kan kalian bukan mau ku" jawab ku sekenanya, dan berhasil membuat Cia marah "Oke, kamu anggap apa aku selama setahun ini sih Ri ?" tanya Cia tegas " ya sahabat lah, pertanyaan-pertanyaan aneh banget ci " jawab ku sedikit bingung "kalau kamu anggap aku sahabat, sekarang juga kamu harus ikut kami, titik" ucapnya tegas, dan membuat ku mati kutu mau tidak mau aku mengikutinya "astagaaa, jurus andalan dia keluarkan", "anggap, aja kado dari kami" ucap cia sambil menepuk jidat ku sendiri dan pasrah di tarik ke-4 sahabat ku mengikuti mereka menemui pacar pacar mereka didepan gerbang. Oia, Citra tidak ikut karena lagi PDKT dan coba move on hehehe.

" Hai beb," sambut Reza ke Cia

" hai Ri , happy birthday ya " sapa Reza terhadap ku dan aku hanya membalas dengan senyum , "

"pasti di paksa ikut ni" sahut cowok nya Lina ,

"yupp, benar" sahut Lina dilanjut tawa sahabat ku bersama cowok mereka. Iya, aku kenal semua dengan pacar pacar sahabat ku. "tapi kenapa Riani harus di comblang in gini sihh, setau ku disekolah ini nggak kekurangan cowok ganteng dan Riani bukannya uda di tambak hampir seluruh cowok ganteng di sekolah kan yank ?" tanya putra pacar rifah yang juga kakak kelasku "Hmm, kak putra nggak tau yaa, Riani ini smpai kapan juga gak akan mw pacaran sma teman 1 sekolah " jawab Kia tegas "dan sekali dia berprinsip nggak akan pernah berubah" tegas Cia , Putra hanya mengangguk dan aku memilih diam , dalam obrolan mereka. Yupp semenjak Citra pacaran dan putus dengan Dimas, Aku melihat banyak hal negatif jika berpacaran dengan 1 sekolah, dan membuat ku mengambil keputusan itu ,, keputusan bahwa seorang Ariani Saputri tidak akan pacaran dengan teman 1 sekolah apalgi 1 kelas , tidak akan.

15 Menit Kemudian

"sorry aku telat za, nyelesain basket dulu tadi" suara itu menarik kami semua untuk melihat ke arahnya. "iya gpp Zal," jawab Reza .

" oiaa,, semua ini Zaldi , dia ketua Tim basket di sekolah ku" ucap Reza seraya memperkenal kan Zaldi ke kami semua . "Zal ini sahabat sahabat pacar gue, yang gue ceritain , dan ini cowok cowok mereka " lanjut Reza.

"hai Zal," sapa Cia yang memang sudh mengenal nya. "hai " sapa Zaldi ,, " Oia," sambil menoleh ke arahku yang memang duduk disamping cia , Cia menarik ku berdiri dan keluar dari Zona nyaman ku dan membuat ku berhadapan dengan Zaldi "Kenalin Zal, ini sahabat aku yang paling jutek yang Reza maksud , Ariani " ucap Cia sambil mendorong ku kearah lebih dekat dengan Zaldi , " ohhh, Ariani Saputri , cewek paling populer yang nolak seluruh cowok yang nembak dya ntah dri sekolah ataupun dari luar sekolah nya kan" katanya dengan penuh sopan dan kekaguman , sontak saja perkataan Zaldi membuat kami semua kaget. "wahh zal, kamu diam diam" ucap Reza, "yaaa , kamu tau anak anak basket nggak berhenti berhenti nyebutin namanya setiap kali latihan di lapangan gimna akau nggak tau" jawab Zaldi jelas "wahhh Ri, kepopuleran kamu di luar dugaan" sahut Lina. Aku memilih diam dan mengamati setiap gerak tubuh cowok yang bernama Zaldi ini, dan jegreekk "Adrian Suprapto" kenapa nama itu muncul di kepala ku. Dan aku cepat cepat menepis nya. "Zaldi" suara itu segera menyadar kan ku yaa Zaldi mengajak ku kenalan dengan mengulurkan tangannya dan senyum yang begitu hangat "Riani" jawabku sambil tersenyum dan membalas uluran tangannya. "hmmm , ntar pulang sekolah kita nongkrong bentar yuu, kita akan kan nggak pernah nie jalan berpasangan begini " ajak Isham pacar dari Lina dan mendapat dukungan penuh dari semua nya, kecuali aku tentunya "hmmm nggak ikut yaa , aku mau nyelesain makalah kita buat tambahan nilai akhir semester ini yaa " , "tolak ku penuh harap di setujui semua sahabat ku karena kurasa ini alasan sempurna sebab ini juga menyangkut nilai mereka. "yahh Ri, yang bener aja masa kita jalan kamu ngerjain tugas sendiri kan gak adil" jawaban Kia membuat otak ku semakin berpikir keras menolak ajakan ini , "gpp Ki, yang punya komputer kan kebetulan aku nih, masa kalian nginep dirumah ku seminggu cuman karena hal begini, udah gpp kalian jalan happy happy, tohh kalian tau kan aku happy nya dengan nilai-nilai yang Perfect" jawab ku panjang lebar penuh antusias mereka menyetujui nya, "makalah apa sih" potong Reza " makalah sejarah beb, kami nggak suka pelajaran itu ribet hanya Riani yang paham" sahut Cia "hhmmm, iyaa di tambah aku harus ke toko buku buat beli 1 buku buar referensi penyempurnaan nya , jadi kalian jalan aja yaa " potong ku cepat , hening,, kurasa mereka akan mengiyakan. "hmmmm perfect ," suara reza memecahkan keheningannya kami "kok perfect beb,?" mewakili kami semua dengan pertanyaan yang sma dan bingung "iya perfect, Riani, cantik, pintar, dan berprestasi, ditambah suka sejarah" ucap Reza " aku nggak begitu suka tapi karena pacar kalian semua nggak ada yang mau ngerjain dari pada gara gara satu mata pelajaran merusak nilai ku di raport jadi aku ikhlas mengerjakannya Reza" potong ku cepat dan tegas "yahh whatever lah itu, intinya semua yang ada di kamu cocok banget sma Zaldi, dan kebetulan Zaldi rajanya Sejarah dia bisa bantu kamu nyari referensi buku buat penyempurnaan nilai kamu" ucapnya sambil menarik Zaldi berdiri sejajar disamping ku dan membuat kami berdampingan sangat dekat . Sontak saja ucapan Reza membuat ku down ini artinya aku terjebak dengan alasan ku dan membuat ku harus mengikuti permainan sahabat sahabat ku. Aku hanya bisa tersenyum paksa merasa tidak enak dengan Zaldi takut dia berpikir aneh aneh tentang ku.

suasana saat itu sangat ramai dan tanpa kami sadari ternyata banyak mata yang memandangi kami terutama ke arah ku dan Zaldi . "wahh, ternyata pacar Riani ganteng banget pantes aja"

"astgaa, cewek terpopuler akhirnya memperlihatkan pasangannya"

"pasangan yang sempurna, dunia nggak adil banget sihh, yaa ampun". suara suara bisikan itu membuat ku tambah canggung dan semakin merasa tidak enak dengan Zaldi, padahal kami baru juga kenal hari ini dan membuat dia dalam situasi seperti ini. "kalian ber-5 awas aja yaa " gumam ku dalam hati , iyaa ini semua rencana mereka . "kenapa wajah kamu jadi merah begitu"? ucpaan Zaldi membuat ku kaget , dan aku bingung mau jawab apa "ternyata kamu benar benar populer yaa , dan your very beautiful " ucapannya sungguh mampu membuat ku salah tingkah dan ternyata dia juga memperhatikan seluruh gerak gerik ku "ternyata emang sulit ya mendekati kamu, aku yakin kamu tadi berusaha agar tidak berpasangan dengan ku kan?" hufftt pertanyaan nya kali ini membuat ku tenang dan aku berhasil mengendalikan salah tingkah ku "ohhh itu, tidak bermaksud begitu, aku hanya tidak ingin melibat kan kamu ke permainan sahabat sahabat ku yang nggak masuk akal" jawab ku santai. "Oia Ri, kita ketemu di kafe XXX, " soalnya kami di jemput ntar pulang sekolah , kamu berangkat sendiri bisa kan , jangan kabur yaa ? ucap Cia " sipppp say, aman , tapi aku ke toko buku dlu yaa jadi pesanin minuman favorit ku aja yaa oke" jawab ku dengan sebuah senyuman untuk meyakinkan Cia agar dia tidak cerewet "Lohh , kenapa Riani berangkat sendiri, kan bisa bareng aku" ucap Zaldi dan berhasil membuat ku tersedak minuman ku "uhukk uhukk,," belum sempat aku bicara , Zaldi memotongnya seolah tau aku akan menolakny "Reza jemput Cia kesini, dan otomatis aku ngikutin dia kan nahh ya uda Riani bareng aku aj, anggap aja aku yang jemput, antar ke toko buku, dan antar dia pulang adil kan "sontak saja omongan Zaldi membuat ku kembali mati kutu. Aku hanya bisa melihat' nya dengan senyum manis yang terpaksa antara mw berterimakasih kasih atau memelototi nya karena semakin mendorong ku ke dalam curang Sahabat Sahabat ku.

Kringggggggggg

bel masuk ,,,

Kami pun bergegas kembali ke dalam sekolah

di setiap hari Sabtu bel itu hanya berfungsi untuk memberi tahu waktunya gerbang tertutup , jadi kami hanya bisa berkeliaran di dlam sekolah sekarang hingga bel pulang berbunyi.

"ehh aku mw ke musholla yaa " ucap ku kepada ke-4 sahabat ku saat kami berjalan menuju kelas "ohhhhh, mau shalat Dhuha ya Ri?" ucap Kia "yuuppp" jawab ku "oke dehhh, kami tunggu dikelas yaa Ri" sahut Lina "oke" sahut ku sambil berlalu. Tidak setiap hari aku ke musholla untuk shalat dhuha, hanya waktu waktu tertentu. kecuali shalat Dzuhur dan ashar aku pasti ke musholla buat shalat .

Setelah wudhu aku shalat dan melanjutkan membaca Alquran. Selesai. kurang lebih hanya 20 menit aku di musholla dan berniat kembali ke kelas tiba-tiba "habis pacaran shalat hebat banget yaa image nya" ,, hufftt, aku kenal suara itu ,, dengan mencoba menarik nafas panjang dan berusaha tenang aku mengabaikan ucapan pria itu tohh pacaran siapa yang pacaran jdi ucapannya kan nggak benar juga dan dengan sopan aku nunduk dan seolah menghormati kakak kelas dan berlalu pergi tanpa menatap nya.

Masih di musholla stelah kepergian ku

" Ian, kamu kenapa sih, begitu dingin sma Riani" tanya Dani sahabat nya.

"nggak biasa aja" jawab nya.

" aku tanya apa dia jawab apa" ,"ada yang nggak beres ni " pikir Dani.

---------------

"hufffttt, dasar aneh " ucap ku saat tiba di kelas . " kenapa ri," dengan cepat Lina melihat ekspresi kesal ku, "iya, pulang shalat kok kesel gitu Ri," sambung kia , "gimna nggak kesal" akhirnya aku ceritakan kejadian di musholla,, "aku ngerasa aneh yaa sma sikap Rian, dia itu dri awal kaya ada yang mw dia sampein ke kamu tapi nggak bisa keluar gitu setiap kali dia mau omongin ke kamu " ucapan rifah membuat ku tambah bingung dan aneh "udah ahh gk usah di bahas . "oiaa, duit patungan buat beli buku mna " sahut ku dengan cepat disambut tawa teman teman ku sambil menyerahkan uang untuk beli buku referensi makalah nanti.

Kringggggggggg

bel pulang sekolah

"cit, beneran nggak ikut ni, " tanya Cia, "nggak aku ada janji soalnya" jawab citra kepada kami sambil mengedipkan matanya, "iya , hati hati yaa" ucapan Kia perhatian tapi penuh arti "siapp bos, kalian tenang aja" ucapnya gembira "dan selesaikan misi kalian oke" ucapnya sambil tertawa dan pergi. membuat ku semakin kesal dengan keempat sahabat ku yang sekarang bersama ku. "Kalian akan bertanggung jawab untuk semua kekacauan ini" ucap ku sambil berkacak pinggang di depan mereka semua. Tentu mereka paham yang aku maksud adalah Zaldi . Mereka hanya membalas sambil mengedipkan mata dan tertawa , membuat ku merasa geli.

----------------------------------

Reza, Zaldi, Putra,Isham, dan Sendy sudah menunggu kami di depan gerbang sekolah , dan kami berjalan menghampiri mereka, 'sempurna' itu lah pemandangan yang tercipta membuat semua mata ke arah kami dan penuh dengan kekaguman dan rasa iri . "udah siap tuan tuan putri," sapa Reza ketika kami sampai di depan mereka . "tentu beb" jawab cia penuh semangat "lohh motor Zaldi mana ?" tanya Cia saat sadar hanya ada 4 motor , "ohhh, Zaldi nggak mw ngebiarin tuan Putri nya kepanasan jadi dya bawa mobil" ucap Reza dengan nada menggoda , "beruntung banget sihh kamu Ri," ucap Rifah . aku hanya diam dan tetap bersikap biasa aja, "ayoo jalan" ajak Isham. "kamu tunggu sini aj aku ambil mobil dlu panas soalnya" ucap Zaldi dengan nada sangat lembut membuat siapa pun yang mendengar akan sangat luluh dan menilai nya cowok sempurna , dan sontak saja sahabat sahabat ku lah orang pertama yang berpikir begitu , "astagaaa Ri , aku yang denger aja klepek klepek, kamu mau cari yang kaya apa lgi Uda perfect banget itu" Yuppp siapa lagi kalau bukan Ciara Adinda . "tuhh , cowok kalian nungguin pergi gih" sela ku mengusir mereka . "duluan yaa " ucap mereka "iyaa, dadaaaa".. Tak lama kemudian Mobil yang di kendarai Zaldi berhenti tepat di depan ku dan dia turun membuka kan ku pintu , itu jam pulang jadi di depan sekolah pasti sangat ramai, seperti saat ini. Yupp , lagi dan lagi semua mata tertuju pada kami dengan tatapan yang berbeda beda. 'hadehhhh, panas lagi kuping hari Senin ini' gumam ku dalam hati sambil masuk kedalam mobil Zaldi .


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C7
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login