Download App
100% Arkais | Kumpulan Puisi / Chapter 3: RANIA#3

Chapter 3: RANIA#3

RANIA/3

Malam baik saja, perempuan di lorong itu yang sedang tak baik; ia menggantung nasib pada angin malam, agar kalimat terakhirnya tersampaikan. Naas, jerih payahnya ternyata palsu, utang memutari hidupnya, kini akan mati sebab, obat kemarin belum lunas juga.

Terkepung, semuanya kelam

Apa daya, kini hanya menghitung mati

"Mati kau, Rania."

Tertancap, tertembak, tak terpikir sembunyi, laku bengis menghabisinya; bukan, uang untuk obat-obatan

menusuknya dari belakang.

Angin malam tergesa-gesa, ingin merusak mozaik

Sesuatu amat cepat datang, menghambur pada jendela milik pasien.

Bergumul dengan mati, saat semilir pawana malam

berputar-putar pada telinga laki-laki itu, menyampaikan berita mati

Jantung tak karuan memompa, napas tersengal, mata

mengerjap-ngerjap, lalu berdamai dengan mati.

"Tak mencintaimu, bukan seperti itu. Tak mencintaimu dengan biasa saja, itu maksudku. Lebih dari itu, aku mencintaimu dengan sangat, sungguh sangat yang membuat kita sempat menyicipi masa-masa senja."

2019


next chapter
Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login