Bening mengerutkan dahinya, ia tidak memiliki janji penting dengan siapa pun juga pagi ini.
"Suruh dia untuk kembali lagi nanti sore, aku sedang sarapan pagi bersama dengan keluargaku dan tidak ingin diganggu!" perintah Bening dengan judesnya karena dia sedang datang bulan dan moodnya sedang tidak stabil.
"Siap Mbak!" jawab sang penjaga pintu.
"Tunggu!" Kanaya memekik dan membuat sang penjaga pintu menghentikan langkahnya.
Sang penjaga pintu berbalik dan menoleh ke Kanaya.
"Iya, Bu?" tanyanya.
"Kamu suruh dia masuk saja, kasihan sudah pagi-pagi begini dia datang. Sekalian suruh dia kesini untuk ikut sarapan bersama dengan kami. Kamu tida keberatan bukan Sayang?" Kanaya memastikan dengan melirik ke arah sang putri.
Bening memandang sang mama, apa mungkin Kanaya yang sedang mengharapkan seorang tamu? Tapi jelas-jelas kalau sang penjaga pintu mengatakan tamu itu untuk dirinya. Lantas siapa sebenarnya tamu yang datang pagi-pagi begini dan mengganggu sarapan mereka?