Alika mengusap punggung tegap itu dengan lembut, seolah tak ingin membuat sang empu merasa kesakitan. Dia, Alfie. Sedari tadi cowok itu enggan melepaskan pelukannya, Alika yang hanya bisa pasrah lantas terus berucap di dalam hatinya bahwa kini ia sedang berusaha menjadi teman yang baik yang menenangkan temannya di kala dihadapi masalah.
Keduanya masih berada di dalam mobil, dan lebih parahnya lagi adalah sedari tadi Alika belum keluar juga dari toko kue itu. Alika yakin jika Mamanya asik-asikan mengobrol dengan pemilik toko kue itu di mana pemiliknya adalah teman dari wanita itu.
"Aku mau kita kayak dulu lagi..." kata Alfie lirih memecahkan keheningan antara mereka.
"Fie, kita itu udah gak mungkin lagi bersatu. Please kamu harus tau itu...." sahut Alika sambil berusaha melepaskan pelukan erat Alfie, namun sayangnya tenaga Alfie sebagai cowok lebih besar membuat Alika semakin memberontak agar dapat terlepas.