Download App
11.26% ADAKAH AKU DI HATIMU / Chapter 16: PELARIAN AYUNDA

Chapter 16: PELARIAN AYUNDA

Ayunda begitu terkejut melihat pria yang ia tabrak, ternyata adalah cucu dari suaminya yaitu Samuel.

"Kakak, berhenti mengganggu kak ayu."pinta Merly yang melihat wajah pucat Ayunda.

Merly tahu bahwa sejak hari itu, pasti Ayunda masih enggan bertemu dengan Samuel.

hari itu, Merly tidak sengaja melihat apa yang terjadi dan mencoba untuk menghentikan Samuel tapi di halangi oleh Farrel.

sejak hari itu Merly merasa bersalah pada Ayunda. ia tidak bisa membenci Ayunda seperti keluarganya membenci Ayunda karena harta.

hari ini Merly mengajak Ayunda ke tempat ini, karena Samuel mengatakan pada Merly bahwa dia ingin minta maaf atas perlakuannya pada Ayunda waktu itu.

"Bukankah kak Samuel ingin minta maaf, jadi jangan membuat kak Ayu membenci kak Samuel." lanjut Merly.

Ayunda masih terlihat gugup ketika Samuel lebih dekat lagi padanya.

"Sebaiknya kita jaga jarak untuk sementara,"pinta Ayunda pada Samuel yang semakin dekat.

Samuel Tersenyum mendengar perkataan Ayunda.

"Baik, jika itu mau mu."

"Sebaiknya kita masuk kedalam,"Ajak Merly pada Ayunda sambil merangkul tangan Ayunda.

Ayunda sebenarnya sangat ingin pergi, tapi ia tidak ingin mengecewakan Merly yang begitu baik padanya.

Mereka masuk kedalam ruang karaoke. ternyata di dalam juga ada Farrel dan juga seorang wanita lagi.

"Kakak," panggil Merly sambil berlari memeluk Farrel.

Farrel Tersenyum melihat sang adik yang begitu senang.

Ayunda masih terlihat gugup berada di antara cucu-cucu tuan Danuarta. terlebih lagi di tempat itu ada dua orang pria yang sangat membencinya. walaupun Ayunda sedikit lega mendengar perkataan Merly yang mengatakan bahwa Samuel ingin minta maaf tapi masih ada rasa takut dan juga canggung di antara mereka.

"Oh iya nek, jangan hanya berdiri saja. sebaiknya nenek duduk,"Ajak Samuel sembari memegangi tangan Ayunda.

karena terkejut dengan sentuhan tangan Samuel. Ayunda pun sontak saja menghempaskan tangan Samuel tanpa sengaja.

karena hal itu semua mata tertuju padanya.

"Kak Ayu,"panggil Merly yang khawatir.

"maaf, aku sedikit terkejut." ucap Ayunda. ia pun mengambil tempat duduk di sebelah Merly.

"Apakah kak Ayu merasa tidak nyaman? jika benar, kita bisa pulang sekarang kak."ucap Merly yang semakin khawatir.

"Bagaimana mana bisa seperti itu Mer, kita kan ke sini buat merayakan kelulusan mu,"ucap spontan Samuel.

"Aku tidak apa-apa, kalian bisa lanjut bersenang-senang." ujar Ayunda yang tidak ingin Merly khawatir.

sementara Farrel sejak awal tidak menyapa Ayunda sama sekali. Dia pun bersikap dingin sejak tadi.

Cemilan serta minuman yang mereka pesan pun akhirnya datang.

di situ tersedia minuman soda dan juga minuman kaleng yang yang sangat Ayunda kenal.

Itu adalah minuman yang sering teman-temannya pesan saat mereka berada di bar. minuman kaleng yang beralkohol. walaupun kadar alkohol tidak terlalu besar tapi itu bisa memabukkan bila terlalu banyak yang di minum.

mereka mulai bersenang-senang dengan bernyanyi bersama. sementara Farrel masih tampak dingin. bisa di lihat bahwa Farrel tidak begitu menyukai Susana saat ini.

'Kami tidak jauh berbeda,'batin Ayunda melihat Farrel yang tampak tenang sejak tadi.

beberapa saat kemudian Samuel mengambil ponselnya yang terletak di atas meja.

setelah membaca pesan itu, Samuel pun mengatakan sesuatu yang membuat Ayunda tersedak saat sedang meminum minumannya.

uhuk...,uhuk... suara batuk terdengar dari Ayunda.

"Apakah kak Ayun baik-baik saja?" tanya Merly yang khawatir.

"aku baik-baik saja, aku akan ke toilet sebentar." ucap Ayunda yang bergegas berdiri untuk segera keluar dari ruangan itu.

karena Samuel mengatakan bahwa Brian akan segera sampai ke tempat itu.

'Aku harus segera keluar dari sini, sebelum Brian datang.' batin Ayunda.

Merly pun membiarkan Ayunda untuk ke toilet.

Ayunda mengambil kesempatan itu untuk kabur, ia tidak ingin sampai bertemu dengan Brian. jika orang yang tidak ia kenal merendahkan dirinya, itu bukanlah masalah baginya. tapi jika orang yang ia anggap sebagai teman yang selalu membantu dirinya merendahkannya, pasti akan menjadi pukulan terberat dalam hidupnya.

Ayunda berjalan di koridor sambil menundukkan kepalanya.

dari kejauhan ia mendengar suara seorang pria yang memanggil nama Brian.

"Brian?" gumam Ayunda yang terhenti dengan tubuh yang gemetar. ia tidak sanggup mengangkat kepalanya. ia takut Brian akan mengenalnya.

sementara Brian sedang berbincang dengan temannya tidak jauh dari tempat Ayunda berdiri saat itu.

'Aku harus kemana?' batin prustasi Ayunda.

di samping kanan tempat ia berdiri, ada sebuah lorong kecil. Ayunda memutuskan untuk melalui jalan itu agar tidak bertemu dengan Brian.

Ayunda pun berbalik dan berjalan menuju lorong kecil itu, namun saat itu Brian dapat melihat Ayunda dengan jelas.

"Ayu?" ucap Brian yang terkejut melihat Ayunda.

"Ada apa Yan?"tanya temannya.

"Aku melihat seseorang yang aku kenal barusan,"

" mana ? aku tidak melihat siapa pun."

"Aku pergi dulu, nanti aku telpon untuk menentukan dimana tempat kita berkumpul nanti." ucap Brian pada temannya. lalu pergi mengejar sosok wanita yang ia lihat itu.

Ayunda masih terus berjalan di lorong itu. lampu di tempat itu juga tidak terlalu terang.

" Ini kan tempat Karaoke, jadi wajar jika lampunya tidak terang. pasti ada jalan keluar di sini," gumam Ayunda menenangkan dirinya yang mulai gugup.

Sementara Brian masih terus mencari Ayunda.

"Apakah benar itu Ayu? atau aku salah lihat," Brian mulai ragu dengan apa yang ia lihat.

ponselnya pun berdering. itu adalah panggilan dari Samuel.

" Iya El," ucap Brian ketika mengangkat telpon dari Samuel.

" Kamu belum juga sampai ya? Jangan bilang kau tersesat," ucap Samuel menggoda Brian.

"Iya, aku tersesat. Jadi tunggulah sebentar lagi," balas Brian.

" jangan ngaco deh, cepat Merly udah merengek nanyain kamu."

"Iya, aku kesana sekarang."

Brian memutuskan untuk tidak melanjutkan pencariannya.

sementara Ayunda berhenti karena ia menemukan jalan buntu.

"Hm, tidak masalah. setidaknya aku bebas dari mereka," ia pun segera berbalik untuk pergi. tapi ia mendengar suara sesuatu yang jatuh di dalam ruangan tepat di depan ia berdiri.

" Mungkin kucing,"ucap Ayunda yang mulai takut. apalagi tempat itu cukup menyeramkan.

Namun ia di buat terkejut saat mendengar suara erangan dan juga pintu ruangan itu di gedor-gedor dari dalam.

"A.. apakah itu hantu?" ucap Ayunda. bulu kuduknya berdiri.

"To-tolong...," suara itu terdengar dari balik pintu.

Ayunda semakin terkejut ketika mendengar suara itu.

"Apakah kau manusia?"tanya Ayunda yang sedikit takut.

"Tolong A..ku," pinta seorang wanita di balik pintu itu.

"Kau manusia rupanya," ucap Ayunda yang merasa lega.

Ia pun mencoba membuka pintu itu, namun pintu itu ternyata terkunci.

"hm, dasar bodoh. jika ia bisa membukanya mana mungkin ia minta tolong padaku,"gumam kesal Ayunda pada dirinya.

Ayunda mencari sesuatu untuk merusak sebuah selot yang tergantung di pintu.

karena tidak menemukan apapun, akhirnya ia menggunakan sepatu hak miliknya untuk merusak slot pintu.

setelah berusaha beberapa kali hingga kedua sepatunya rusak, akhirnya pintu itu pun terbuka.

Ayunda begitu terkejut melihat seorang wanita yang terikat di kedua tangan serta kakinya. untungnya tutup mulut wanita itu terbuka sedikit hingga ia bisa minta tolong. keadaan wanita itu juga sangat menyediakan.

" Apa kau baik-baik saja?" tanya Ayunda yang khawatir.

wanita itu tampak gugup dengan mata yang melotot, sebuah sorotan mata ketakutan saat melihat kearah belakang Ayunda.

Tubuh Ayunda pun gemetar ketakutan, karena ia telah ketahuan.

Bukkk, sebuah pukulan di layangkan ke bahu Ayunda hingga ia di buat pingsan.

* wah, wah.... apa yang akan terjadi pada Ayunda selanjutnya?

to be continue


next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C16
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login