Jawabku : Tiap hari emosiku berubah, mood ku naik turun, kadang sedih entah kenapa, dan bahagia yang entah juga karena apa.
Aku perlu tempat untuk bercerita, atau minimal orang yang mau meluangkan waktu nya untuk mendengar segala keluh kesah.
Sayangnya, dunia ini tidak selalu tentangku.
Mereka hadir, pun dengan tanggung jawab dan hal lainnya. Aku ingin menyapa, tapi terlalu takut untuk menganggu. Ah sudahlah.
Menulis cukup membantu meluapkan segala emosi tertahan itu, ya walau tak bisa di dengar dan di sambut hangat, paling tidak perasaanku tidak seberat sebelum aku menuliskannya.
Pada beberapa malam, tulisanku tidak selalu di iringi senyuman atau gelak tawa, kadang ia juga mengalir begitu saja seperti air mata tertahan, yang tak terasa telah membasahi tiap lembaran kertas.
Ah dasar aku, yang hanya berani mengadu pada kertas lusuh.