Download App
74.19% A Perfect Means (Open PO) / Chapter 23: Ch.38: Meet Up

Chapter 23: Ch.38: Meet Up

Hai guys, thx for 26k views & your votes.

Ini lanjutan cerita buat kalian.

Enjoyed.

💜

💜

💜

Usai menjemput Jung Kook di depan Halte, kini Seokjinpun tengah mengendarai mobilnya dengan santai.

"Hyung, Hyung kenapa lama sekali menjemputku, apa terjadi sesuatu di jalan?" tanya Jungkook, membuka percakapan.

"Tidak terjadi apapun, Kookie. Hanya saja, tiba-tiba tadi suhu tubuh Taetae hyungmu naik. Jadi tadi Hyung dan Suga hyung sempat panik dan hampir saja membatalkan rencana kita hari ini!! Mian ne," jelas Seokjin, seketika membuat Jung Kook paham.

"Lalu, apakah Taetae hyung sekarang sudah baik-baik saja Hyung?" tanya Jung Kook, merasa khawatir.

"Gwenchana, hyungmu itu sudah baikan kok," jelas Seokjin yang seketika membuat Jung Kook lega.

"Syukurlah kalau begitu. Tapi pantas saja ya perasaan Kookie sempat tak enak tadi, rupanya sudah terjadi sesuatu pada Taetae hyung," cerita Jung Kook pada Seokjin. Sementara Seokjin yang mendengarnya hanya mampu memberikan sebuah senyuman pada bocah manis tersebut.

"Aigoo, kau sangat menyayangi Taehyungie ya Kookie?" ujar Seokjin sembari sedikit menoleh pada Jung Kook di sebelahnya.

"Tentu saja Hyung. Terlebih setiap kali melihat Taetae hyung, Kookie jadi selalu ingin melindunginya. Kau tau Hyung, itu semua karena Taetae hyung terus terlihat sedih dan terlihat sangat ingin menyembunyikannya. Dia mengingatkan Kookie dengan salah satu teman Kookie sewaktu di Amerika dulu. Kau tau Hyung, teman Kookie itu sangat mirip seperti Taetae hyung," cerita Jung Kook antusias.

"Apanya yang mirip Kookie?" tanya Seokjin penasaran.

"Senyumnya Hyung!!" sahut Jung Kook, namun tak membuat Seokjin puas mendengarnya.

"Ada apa dengan senyumnya?" tanya Seokjin penasaran.

"Walaupun mereka sering tersenyum, tapi senyumannya itu menyiratkan kesedihan. Kookie tahu hal ini dari eomma Kookie, Hyung. Karena eomma adalah seorang psikolog. Jadi eomma sudah banyak mengajar Kookie bagaimana mengerti seseorang dari melihat raut senyum yang orang itu tampilkan," cerita Jung Kook, membuat Seokjin mengangguk-nganggukkan kepalanya.

"Haah ... Kookie jadi merindukan eomma!" ujar Jung Kook kemudian, sembari matanya mulai berkaca-kaca.

"Aigoo, kau jangan menangis ya Kookie. Bisa-bisa hari yang cerah ini nanti akan berubah menjadi mendung lho!" canda Seokjin, berhasil membuat Jung Kook tersenyum.

"Ya ampun Hyung, memangnya Kookie punya kekuatan seperti itu apa?" kekeh Jung Kook yang merasa gu, telah melupakan kesedihannya tadi.

"Nah, begitu lebih baik!!" ujar Seokjin kemudian yang hanya diangguki oleh Jung Kook.

***

Sementara itu di salah satu taman bermain yang ada di Seoul, sebut saja Lotte World. Kini tampak 3 orang namja tengah menunggu di dekat parkiran sembari memegang tiket masuk di tangan mereka.

"Aigoo ... kenapa Taehyung belum sampai juga ya?" ujar salah satu dari mereka, seorang namja bermata sipit yang terlihat sudah bosan menunggu.

"Mungkin sebentar lagi Hyung, Hyung ini tidak sabaran sekali sih!" omel namja cilik di sebelahnya, langsung mendapat tatapan maut dari namja tadi.

"Kau ... jangan berani-beraninya ya memeluk sahabatku nanti! Awas saja, dia itu sahabatku. Jadi hanya aku yang boleh memeluknya," peringat namja itu kemudian, membuat namja kecil tadi seketika memeletkan lidahnya.

"Enak saja, Taetae hyung itu hyungnya Kookie, Hyung. Jadi tak ada larangan sama sekali untuk Kookie memeluknya. Jadi seharusnya Kookie yang berkata begitu pada Hyung," sahut namja cilik itu tak mau kalah.

"YAA ... kau!!" ujar namja sipit itu terpotong lantaran tiba-tiba saja Seokjin menyerukan sesuatu sembari tangannya ia arahkan pada sebuah sedan abu-abu yang mendekati tempat mereka berdiri.

"Itu mobil Suga, mereka sudah tiba. Ayo ke sana!" ajak Seokjin pada dua orang itu yang kini mulai saling memblock langkah masing-masing.

"Yaa ... aku duluan yang ke sana bocah tengik, kau tunggu di sini!" seru si namja sipit sembari menahan bahu bocah cilik di hadapannya.

"Shirreo (tidak mau). Kookie mau melihat Taetae Hyung duluan!!" tolak bocah itu, lalu berusaha melepaskan dirinya dari tangan kekar si namja tadi.

"YAA kalian berdua, apa yang kalian berdua lakukan di sana eoh?" teriak seorang namja -Yoongi- yang kini telah berhasil menghentikan perselisihan dua orang tersebut.

Sementara itu, kini Seokjin tengah membantu Taehyung untuk mendudukan dirinya di atas kursi roda.

"Taetae Hyung!" teriak namja kecil tadi, lalu segera menghambur ke arah Taehyung yang sudah duduk manis di kursinya.

Sementara lain halnya dengan namja satunya, kini tampak ia tengah memperhatikan sahabatnya itu dengan teliti.

Benda aneh apa itu yang ada di hidungnya alien! Apa sesuatu telah terjadi padanya? gumamnya yang merasa curiga, lalu mulai ikut mendekati sahabatnya tersebut.

"Waah Taetae Hyung, Kookie rindu sekali tau!" adu bocah kecil yang kini tengah memeluk Taehyung dengan erat. Sementara Taehyung hanya dibuat tersenyum karena tingkahnya.

Progress yang bagus, ternyata mempertemukan Taehyung dengan orang-orang terdekatnya adalah cara yang paling ampuh!! gumam dokter muda yang sedari tadi memperhatikan interaksi pasiennya dengan dua namja yang baru bergabung bersama mereka.

"Hai alien, sudah lama sekali tak bertemukan?" sapa namja sipit, Jimin, yang segera menarik Jung Kook untuk digantikan olehnya yang kini memeluk tubuh kurus Taehyung.

"Mmm!!" gumam Taehyung pelan sembari kembali tersenyum. Sebab tak bisa dipungkiri, bahwa ia merasa sangat bahagia sekarang karena bisa bertemu lagi dengan dua orang yang sangat dirindukannya itu.

"Lain kali kau harus menghubungiku Tae. Kau ini selalu lupa dengan pesan yang sering kukatakan padamu ya!" kata Jimin gemas sembari menarik daun telinga Taehyung pelan.

"Hehe, mi ... an!!" sahut Taehyung yang lalu kemudian terkekeh pelan. Membuat siapa saja yang berada di sana seketika merasa bahagia dibuatnya.

"Eoh Taetae Hyung, alat apa yang ada di hidungmu ini Hyung?" tanya Jung Kook tiba-tiba, membuat semuanya terkecuali Jimin tampak tegang.

"Itu nasal cannula adik manis!! Hyungmu sedang sakit, jadi dia harus memakainya," jelas Jong Suk sigap, membuat tiga namja lainnya seketika bernafas lega.

"Hmm, bukankah itu alat untuk bantu pernafasan!! Apakah Taehyung mengalami sesak nafas?" tanya Jimin kali ini.

Lain halnya dengan Jung Kook yang tampak kaget mendengarnya.

"Ah ne, kau benar sekali. Tapi ini hanya untuk sementara saja kok, hingga keadaan Taehyungie membaik!!" jelas Jong Suk lagi, sedikit kewalahan sebab namja sipit ini sangat tajam sekali.

"Lalu Hyung ini siapa?" tanya Jung Kook penasaran.

"Ah matta, Hyung belum memperkenalkan diri ya! Perkenalkan, nama Hyung Lee Jong Suk adik manis, dan kau bisa panggil Hyung dengan sebutan Jong Suk Hyung. Arrachi?" kata Jong Suk pada Jung Kook.

"Aa ... kenalkan aku Jung Kook, Hyung. Hyung bisa memanggilku Kookie. Senang berkenalan denganmu," bungkuk Jung Kook dengan sopan.

"Dan kau sahabatnya Taehyungie?" tanya Jong Suk pada Jimin yang masih diam.

"Aku Park Jimin, tapi panggil saja aku Jimin. Salam kenal!!" bungkuk Jimin pula, walaupun di benaknya ia masih begitu curiga dengan Jong Suk yang ada di hadapannya. Terlebih, dokter muda itu sama sekali tak menjawab pertanyaan dari Jung Kook tadi mengenai siapa dirinya.

"Nah semuanya, ku rasa sudah saatnya kini kita untuk masuk ke dalam. Kajja!" ajak Seokjin kemudian, terlihat begitu bersemangat.

Sementara di tempat lainnya tak jauh dari sana, seorang pria yang sedari tadi mengikuti Jung Kook, kini ia terlihat begitu terpukul dengan apa yang baru saja ia saksikan di depan matanya.

"Kalian semua begitu licik, tega sekali kalian bersenang-senang tanpa ada aku. Terlebih dengan anak cacat itu yang kini terlihat begitu bahagia. Awas kau Kim Taehyung, aku benar-benar tak rela dengan dirimu yang sudah merebut semuanya dariku!!" ujar namja itu yang tak lain adalah Kim Hoseok yang terlihat begitu emosi.

"Taehyung, nanti kita harus menaiki biang lala yang ada di sini ya? Aku sudah lama sekali ingin menaikinya bersamamu," ajak Jimin begitu antusias.

Sementara saat ini yang tengah mendorong kursi roda Taehyung adalah Suga.

"Taetae Hyung, nanti juga Kookie mau ajak Hyung naik roller coaster. Apakah boleh?" tanya Jungkook polos. Lain halnya dengan semua orang terkecuali Jung Kook langsung terbelalak kaget dibuatnya.

"Ish ... kau ini!" desis Jimin sembari menjitak jidat Jung Kook yang langsung meringis kesakitan.

"Yaa Hyung bantet, kenapa tiba-tiba menjitak Kookie seperti itu?" protes Jung Kook tak terima.

"Kookie, jantung Taetae Hyungmu itu tidak terlalu kuat. Jadi dia tidak boleh menaiki wahana-wahana ekstrem seperti Roller Coaster, bungee drop, swing ride, dan permainan lainnya yang membuat kinerja jantungnya jadi bekerja lebih cepat. Kau harus mengerti nde?" jelas Seokjin yang ambil bagian.

"Mian ... maaf Kookie tidak mengetahuinya Taetae Hyung!" sesal Jung Kook, lalu segera memegang tangan Taehyung dengan erat.

"Hmm!!" gumam Taehyung, namun seolah-olah ingin mengatakan bahwa dia sama sekali tak marah dengan sikap Jung Kook tersebut.

"Tapi jika naik Komidi Putar dan berkeliling menggunakan perahu, boleh kan?" tanya Jungkook kemudian, berusaha menawarkan alternatif lain.

"Ku rasa jika untuk permainan seperti itu tak akan ada masalah!!" kini giliran Jong Suk sebagai dokternya Taehyung yang menjawab.

Sementara lain halnya dengan Taehyung, sejujurnya dia juga merasa sedikit sedih lantaran tidak bisa mencoba semua permainan yang sangat ingin dinaikinya itu. Tapi apa boleh buat, sebab kondisinya sama sekali tidak mendukungnya. Di sisi lainnya, Suga yang sedari tadi mengamati Taehyung, dia terus saja menangkap semua ekspresi yang dibuat oleh adiknya itu.

"Mmm Taehyungie, Hyung tau kau pasti kecewa karena tidak bisa mencoba semua permainan di sini. Begini saja, bagaimana jika Seokjin Hyung dan Suga Hyung yang akan menaiki semua wahana di sini untuk menggantikan dirimu. Apa itu akan membuatmu senang?" usul Suga kemudian. Sementara Seokjin yang merasa namanya disebut, kini tengah menatap Suga dengan horor.

YAK SUGA-YA, KAU LUPA APA JIKA HYUNGMU INI TAKUT KETINGGIAN? maki Seokjin dalam hati namun tak bisa mengutarakannya lantaran melihat raut wajah Taehyung yang langsung cerah.

"Kau setuju?" tanya Suga yang masih menunggu jawaban dari Taehyung.

"Hmm!!" angguk Taehyung akhirnya, membuat semua orang di sana gembira kecuali Seokjin yang mulai pucat pasi.

Jika tau begini, lebih baik ku ajak saja Taehyungie ke tempat lainnya!! batin Seokjin menyesal akan keputusannya untuk turut ikut. Tapi mau bagaimana lagi, ini jarang sekali bukan ia bisa menghabiskan waktu bersama Taehyung.

"Kajja!" seru Jong Suk kemudian, membuat semua orang mengekori dirinya.

Tbc

Jangan lupa Vote dan Komen kalian ya chingu. 😗

Sekian dari author.

See you in the next chap. 😁😊


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C23
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login