Download App
32.25% A Perfect Means (Open PO) / Chapter 10: ch.12: Hospitalized

Chapter 10: ch.12: Hospitalized

Seperti biasa, sebelum baca jangan lupa berikan vote kalian ne. hehe

Happy reading...

😊

😊

😊

😊

😊

Di kediaman sebuah rumah yang terlihat sangat megah pagi ini, terdengar ada banyak sekali keributan yang tercipta di sana. Terlebih dengan kejadian barusan, di mana Suga tampak berteriak seperti orang kesetanan sembari menggendong Taehyung di punggungnya, serta Hoseok yang sibuk menyadarkan Seokjin yang masih terpaku di tempat nya tadi di sisi kolam renang dengan keadaan yang basah kuyup.

"Yaa Seokijin hyung, ku bilang sadar lah!!" teriak Hoseok yang kesal di telinga Seokjin yang masih tak bergeming itu.

Sementara Suga dan Pak Min tadi telah lama pergi dari sana untuk membawa Taehyung ke rumah sakit.

Hening, rupanya Seokjin masih sibuk dengan pikiran nya sendiri.

"Yaa Seokijin hyung ku bilang sadarlah??! Atau aku akan berteriak lagi padamu sekarang," bentak Hoseok kesal, dan kali ini berhasil membuat Seokjin menoleh pada nya.

"Hoseokkie, hyung harus segera menyusul Suga dan Taehyung sekarang. Apa kau ingin ikut bersama hyung?" ajak Jin tiba-tiba.

Sementara Hoseok langsung dibuat terlonjak kaget karena nya.

"Kau gila hyung!! Kau tidak serius kan dengan ucapan mu itu barusan?" seru Hoseok berteriak kencang, tepat di wajah Seokjin sembari menguncang-guncangkan pemilik bahu lebar tersebut dengan tak sabar.

"Ani, hyung serius Hoseok. Hyung akan menyusul mereka sekarang," putus Seokjin dan langsung berdiri dari tempat nya.

"Astaga hyung, kau ini kenapa sih!! Berhenti lah bersikap seperti ini hyung, aku muak melihat sikap mu itu tau!!" seru Hoseok sebal, sembari ikut berdiri dan kini berhadapan dengan Seokjin yang menatap nya dengan pandangan kosong.

"Jangan sampai kau jadi berubah pikiran hanya karena peristiwa ini hyung. Andwae ... kau tidak boleh melakukan nya!!" batin Hoseok dalam hati.

"Yaa seokjin hyung, dengar kan perkataan ku sekarang ne!" pinta Hoseok kemudian dengan wajah yang terlihat sangat serius. Bahkan kini kedua tangan nya sudah ia taruh kembali di ke dua bahu lebar milik hyung nya tadi.

"Hyung jebal, lupakan lah saja semua yang telah kau lakukan hari ini arra? Tolong hapus semua hal yang terjadi hari ini, dan anggap saja kau tidak pernah terlibat di dalam nya. Kau bisa melakukan nya kan hyung?!" pinta Hoseok dengan wajah memelas.

"Tapi Hoseokkie, hyung tadi bahkan!!"

"Apa yang ku katakan tadi hyung....!! Bukan kah aku meminta mu untuk melupakan nya saja bukan," ulang Hoseok menginterupsi. Kali ini bahkan sembari memberikan tatapan tajam milik nya itu pada Seokjin.

Tak ada reaksi, Seokjin bahkan masih terlihat bimbang dengan posisi nya sendiri sekarang.

"Tapi Hoseokkie, hyung...!!"

"YAA SEOKJIN HYUNG, tidak ingatkah kau siapa yang telah membuat ku jadi sangat membenci Taehyung hingga saat ini?" teriak Hoseok tiba-tiba. Seokjin bahkan hingga tersentak kaget dibuat nya.

"Jika kau lupa, maka biar aku yang mengingatkan mu hyung. Kau, KAULAH PELAKUNYA HYUNG! Kaulah yang membuat ku jadi membenci Taehyung. Jadi jika kau sampai berubah dan mulai memihak anak itu, demi tuhan hyung, DEMI TUHAN AKU BERSUMPAH AKU AKAN MEMBUNUH DIRI KU SENDIRI dan membuat mu merasa bersalah seumur hidup mu. APA KAU MENDENGARNYA HYUNG?" teriak Hoseok lagi sembari mulai terisak hebat.

Lain hal nya dengan Seokjin yang langsung bungkam di tempat nya. Ia bahkan tampak shock saat dilihat nya Hoseok adik nya itu sudah menangis sesegukan karena hasil perbuatan nya. Sehingga dengan perlahan, ia pun mulai menyadari sikap labil nya beberapa saat yang lalu dan segera mendekati sosok Hoseok yang sempat menjauh dari nya.

"Ne Hoseokkie, maafkan hyung nde? Mian, hyung tidak bermaksud ingin membuat mu terisak seperti ini saeng," sesal Seokjin dan segera merengkuh tubuh kecil Hoseok dalam pelukan nya.

"KAU JAHAT HYUNG, kau benar-benar jahat. Kau Egois, kau....!! Aku sangat membenci diri mu yang sekarang hyung, aku membenci mu!!" isak Hoseok pelan dan berusaha melepaskan pelukan Seokjin pada nya.

"Mianhae saeng, jeongmal mianhae. Maafkan hyung eum, hyung memang egois saeng. Tapi bisa kah sekarang kau memaafkan hyung Hoseok? Karena hyung janji, bahwa hyung tidak akan bersikap seperti itu lagi!! Jadi maaf kan hyung ne," bujuk Seokjin, dan berhasil membuat Hoseok mulai berhenti dari isakan nya.

"Janji kau tidak akan berpikiran untuk bersikap peduli pada anak itu lagi?" tanya Hoseok, sembari mulai mengangkat wajah nya yang penuh air mata itu dan menatap manik milik Seokjin untuk mencari kepastian dari mata hyung tertua nya tersebut.

"Ne, tentu saja hyung janji. Jadi sekarang berhenti menangis eum?" pinta Seokjin sambil menarik pipi Hoseok yang ada di depan nya dengan gemas.

"Hmm, baiklah. Aku akan berhenti menangis, karena sekarang Seokjin hyung sudah berjanji pada ku. Gomawo hyung," ujar Hoseok kemudian yang sudah tersenyum riang sembari mulai menghapus sisa air mata di pipi nya tadi dengan menggunakan ke dua punggung tangan.

"Aigoo, tidak perlu berterimakasih pada hyung eum!! Hyung lah yang seharusnya berterimakasih padamu Hoseok. Gomawo ne, kau sudah membuat hyung sadar saeng!" ujar Jin sembari tersenyum lebar.

Sementara Hoseok yang melihat nya, kini ia juga pun ikut tersenyum bahkan sama lebar nya seperti senyum kakaknya itu.

****

Sementara itu di tempat lain, tepat nya di salah satu ruangan gawat darurat di sebuah rumah sakit. Tampak ada Yoongi dan juga pelayan nya pak Min yang masih setia menjagai Taehyung yang tak kunjung membuka mata nya sejak ia dilarikan ke sini tadi pagi.

Ini bahkan sudah 3 jam lama nya Taehyung tidak menunjukkan reaksi apapun setelah sempat mengalami penurunan denyut jantung secara drastis tadi.

"Saeng, bukalah mata mu eum? Kenapa kau suka sekali memejam kan mata mu itu eoh!!" pinta Suga sembari menggenggam tangan kiri Taehyung yang tak diinfus.

"Taehyungie, maafkan Suga hyung ne? Kau harus membuka mata mu arra, kau masih belum bosan melihat kami kan? Sadarlah saeng, dan berhentilah membuat hyung mu ini merasa cemas," monolog Suga lagi.

Sementara itu, bunyi mesin EKG alat pengukur detak jantung di samping ranjang nya Taehyung kerap menimbulkan suara-suara yang kapan saja siap membuat orang-orang panik di sekitar nya.

"Tuan, apakah tuan tidak akan berangkat ke kantor hari ini? Kalau tuan mau, saya bisa menggantikan tuan untuk menjaga tuan muda Taehyung di sini," tawar Pak Min yang khawatir.

"Aku tidak akan ke mana-mana hari ini pak. Semuanya sudah ku limpahkan pada Yoochun-ssi sekretaris ku pagi tadi. Jadi aku akan tetap berada disisi Taehyung hingga ia membuka mata nya," jelas Suga. Sementara pria paruh baya tadi itu pun segera mengangguk paham.

Bersamaan dengan itu, tangan Taehyung yang digenggam erat oleh Suga tadi pun mulai bergerak perlahan. Ia bahkan mulai mengerjap-ngerjap kan mata nya kini.

"Eoh saeng, kau sudah sadar?" seru Suga riang, yang tak bisa menyembunyi kan rasa bahagia nya itu.

Sementara pak Min turut mendekati sosok tuannya itu, dan ikut memperhatikan gerakan mata dari Taehyung yang sudah membuka sempurna.

"Saeng, apa kau bisa mendengar kan hyung?" tanya Suga lagi yang tiba-tiba cemas karena Taehyung tak kunjung merespon ucapan nya barusan.

"Suga hyung, apa Suga hyung habis saja menangis?" tanya Taehyung tiba-tiba dan segera membuat Suga bungkam.

"A-Ani, kau pikir hyung ini yeoja eh!!" elak Suga, dan buru-buru menampil kan senyum lebar di wajah nya itu.

"Syukurlah, ku kira aku membuat hyung menangis tadi," ujar Taehyung pelan.

"Kau ini ... benar-benar ya!! Bukan nya mengkhawatir kan keadaan mu sendiri, eh kau malah khawatir soal hyung!!" kata Suga sambil mengeleng-geleng kan kepala nya.

"Eoh pak Min, annyong....!" sapa Taehyung pula pada pelayan nya yang masih setia berada di sana.

"Ne tuan muda. Annyeong....!" balas si empu nya pula sembari tersenyum hangat.

Sementara itu, Taehyung kini pun tampak mulai melirik ke sekitar ruang rawat nya itu untuk mencari seseorang.

Namun terpaksa menelan kekecewaan nya, saat menyadari bahwa sosok yang dicari nya itu tak ada di sana.

"Taehyung- ah, jika kau sudah merasa baikan sekarang, apa kau bisa mulai menceritakan apa yang telah Seokjin hyung lakukan padamu tadi eum?" pinta Suga, sembari manik matanya lurus menatap Taehyung.

Sementara Taehyung yang ditatap begitu, iapun mulai merasa sedikit gelisah.

"Ehh, i ... itu!" gagap Taehyung.

Tbc

Don't forget to vote & comment. 😊

Tinggalkan pendapat kalian. 😉


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C10
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login