Saat itu Adit sedang tertidur, Rara pun bicara dengan Ibu...
Rara : "Bu?"
Ibu : "Iya Nak?"
Rara : "Apa yang dokter katakan?"
Ibu : "Nak, ini bukan kabar baik"
Rara : "Gak papa Bu, aku siap kok untuk mendengar semuanya"
Ibu : "Dokter bilang, luka Adit cukup dalam dan parah, ditambah lagi penyakitnya yang sudah kronis. Dan... Katanya... Waktu Adit gak lama lagi:(" ujarnya lalu menangis
Rara langsung memeluk Ibu dengan erat...
Rara : "Bu, aku selalu mendo'akan yang terbaik buat Adit, tapi kenapa Tuhan mau ambil dia dari kita Bu?" Ujarnya sambil menangis
Ibu : "Kita lewati semuanya sama sama ya, demi Adit kita harus kuat, kita harus terus memberikan yang terbaik untuknya"
Rara hanya menganggukkan kepalanya karena tidak kuasa menahan tangis...
Rara : "Aku sangat mencintai Adit, aku gak bisa kalo dia pergi:("
Ibu : "Apapun yang terjadi, semuanya adalah yang terbaik Nak"
Rara : "Sekarang hanya keajaiban yang bisa menolong Adit Bu, aku harap... Adit akan terus bertahan"
Ibu mengangguk...
***
Singgah cerita, saat itu di rumah Rara, Mama dan Papa cemas karena sudah beberapa hari Rara tidak pulang.
Mama : "Pah, setelah kejadian yang menimpa Adit, kenapa Rara gak pulang pulang? Mama khawatir sama dia"
Papa : "Udahlah, paling dia di rumah sakit nemenin si Adit"
Mama : "Iya tapi gak sampe berhari hari juga kan? Dia harusnya pulang dulu"
Papa : "Diam kamu, sekarang yang terpenting adalah menikahkan Rara dengan Riko, Papa lagi siapin semuanya"
Mama : "Papa udah siapin semuanya? Tapi..."
Papa : "Halahhh banyak omong kamu" ujarnya lalu pergi
Mama : "Heuh! Kalo dia gak kaya raya, aku pasti udah tinggalin dia!" Ujarnya kesal
***
Di rumah sakit...
Adit : "Ra... Keknya cuacanya cerah, aku mau keluar dong"
Rara : "Tapi Dit..."
Adit : "Iya iya naik kursi roda, yuk!"
Rara : "Gitu dong"
Rara pun membawa Adit keluar dari ruang rawat memakai kursi roda, mereka diam di taman rumah sakit sambil mengobrol santai.
Adit : "Ra.. kamu udah beberapa hari gak pulang, kenapa?"
Rara : "Aku malas pulang Dit, percuma aku pulang"
Adit : "Tapi... Setidaknya mereka pasti khawatir sama kamu"
Rara : "Kalo mereka khawatir pasti nelpon aku Dit, mereka pasti udah nyari aku, tapi nyatanya nggak kan?"
Adit : "I..iya juga"
Rara : "Pokoknya aku mau habisin waktu aku sama kamu, aku gak mau pulang"
Adit : "Kan kamu bisa dateng lagi kesini"
Rara : "Iya sii, tapi... Gak tahu kenapa akhir akhir ini aku mau terus sama kamu, aku gak mau jauh dari kamu walau hanya sebentar"
Adit : "Ra, aku gak akan pergi kok sebelum liat kamu"
Rara : "M...maksud kamu?"
Adit : "Jika waktunya sudah tiba, dan kamu gak ada di samping aku, aku pasti nunggu kamu:)"
Rara : "Kamu ngomong apa sih, udah ah"
Adit : "Jangan marah, aku janji sama kamu... Aku akan pastikan melihat wajah kamu dulu sebelum pergi"
Rara : "Dit, udah ah, mulai deh"
Adit : "Kamu tahu gak?"
Rara : "Apa?"
Adit : "Besok, adalah hari ke 100 selama kita bersama"
Rara : "K..kamu bener bener inget hal itu?" Ujarnya terkejut dan terharu
Adit : "Bagaimana mungkin aku lupa"
Rara : "Ya ampun aku terharu banget tahu gak:)"
Adit : "Hal sekecil apapun, kalo itu sama kamu... Aku pasti ingat"
Rara : "Makasih ya Dit, kamu adalah orang yang paling bikin aku bahagia di dunia ini, orang tua ku aja gak pernah bikin aku sebahagia ini:) mereka hanya menyuruhku bekerja, bekerja dan bekerja! Mereka gak pernah sepenuhnya luangin waktu buat aku, apalagi... Setelah aku bekerja, mereka gak suka kalo aku gak masuk kerja, mereka ingin aku terus memajukan perusahaan mereka tanpa melihat keadaanku:("
Adit : "Aku mengerti perasaanmu Ra, anggap saja kamu sedang berbalas budi pada mereka. Kamu hanya perlu ingat kebaikan mereka, bagaimanapun mereka sekarang... mereka udah rawat kamu dari kecil:)"
Rara : "Kenapa sih hati kamu tuh baik banget Dit? Padahal mereka udah nyakitin kamu, tapi kamu masih berkomentar positif tentang mereka"
Adit : "Aku gak akan pernah lupa sama apa yang pernah mereka lakukan di masa lalu Ra, tapi aku juga gak lupa kalo mereka adalah orang tua aku, mereka yang udah bikin aku ada di dunia ini"
Rara : "Ya, kamu benar"
Adit : "Kita hanya perlu mengingat kebaikan setiap orang, supaya kita tidak menjadi orang yang dendam, kamu ngerti kan?"
Rara tersenyum dan mengangguk...
Adit : "Aku sayang banget sama kamu Ra..." Ujarnya sambil mengelus elus rambut Rara
Rara : "Aku juga sayang banget sama kamu Dit"
Merekapun berpelukan...