Chapter 160: SAYA TIDAK PERNAH PEDULI

Saat itu juga jantungnya berhenti bergerak.

Apa maksudnya itu?

Dia telah merawatnya sepanjang malam, dia telah membersihkan lukanya, dia telah memesan obat untuknya dan kemudian dia juga mengirim para pembantu untuk membawakan makanan untuknya.

"T-tapi aku pikir-

"Kamu pikir aku peduli padamu?" Dia bertanya dengan dingin.

Dia sangat kasar hingga dia merasa sejuk di tulang punggungnya.

Seolah-olah dia menyerangnya, seolah-olah dia mendatanginya.

"Kenapa karena aku merawatmu ketika kamu melukai lengannya?" Dia bertanya dengan dingin.

Dia melangkah mundur tanpa sadar dan menabrak kayu di bingkai tempat tidur.

"Karena aku memberimu pakaianku untuk dipakai dan karena aku membiarkanmu tidur di tempat tidurku?" Dia bertanya dengan menuduh.

Dia tidak mengerti apa yang dikatakannya, atau mungkinkah dia membayangkannya semua itu.