```
"Selamat datang di kenyataan, Putri Elliana," bisik pria itu, mata Elliana terbelalak lebar dan dipenuhi oleh ketakutan semata.
"Apa pun yang kamu katakan, Tuan Marino tidak akan membiarkan kamu menyentuh apa yang menjadi miliknya," Elliana berucap dengan gagap.
Pria di depannya dengan mata merah darah dan taring putih mutiara, menatap langsung ke dalam matanya seakan ingin melihat ke dalam jiwanya sebelum ia tersenyum.
"Oh begitu, Putri? Apakah itu yang selama ini Tuan Marino beritahu padamu?" Pria itu tersenyum sebelum melepaskan tangan Elliana.
"Apakah kamu ingin mendengar sebuah cerita? Biar kuceritakan saja," pria itu berpaling darinya dan Elliana melihat ke sekeliling, berharap menemukan sesuatu yang bisa digunakan untuk mengejutkan pria itu dan lari jauh dari sana, mungkin ke anggota keluarga yang mungkin benar-benar akan melindunginya.