Chapter 153: Sebuah Rencana yang Brilian

Tania merasa sangat terpikat oleh nyanyian itu. Sepertinya ada seseorang yang sedang menumpahkan hatinya, seseorang telah membuka jiwa mereka untuknya. Dan itu begitu indah... Tak mampu menahan diri, dia bangun. Dia mengetuk kerang dua kali, namun cangkang itu tidak terbuka. Musiknya meningkat dan begitu pula rasa ingin tahunya. Dia tergoda olehnya. Dia mengetuk kerang itu lagi, kali ini dengan keras, dan kerang itu mengeluarkan suara yang enggan terbuka. Dia menyapu kakinya dari tempat tidur dan ke lantai.

Nada-nada melodi membentuk jalur untuknya. Dia mengikutinya, berjalan keluar dari kamarnya, masuk ke dalam sebuah terowongan yang dikelilingi air dari semua sisi, melalui spiral tangga, semakin naik—sampai dia mencapai ujung tebing yang menghadap laut. Dia bisa merasakan tarikan nyanyian itu, seperti tangan yang menariknya ke arahnya. Nada-nada itu meningkat dan ombak pun mencapai puncaknya, menembus kekelaman yang dirasakan jiwanya sepanjang hidupnya.