Pelayan-pelayan itu segera menerjang. Mereka meraih pergelangan tangan Qiao Xi dan meninggalkan bekas merah di sana.
Menyaksikan Qiao Xi yang ditaklukkan, Nyonya Gu tidak bisa menahan kegembiraannya. "Tarik dia ke kamar Shen Ying dan suruh dia meminta maaf!"
Walaupun tertindas, tubuh Qiao Xi tetap tegak lurus. Ia melirik Nyonya Gu dengan pandangan acuh tak acuh. Ketika tidak ada yang memperhatikan, sebuah jarum perak yang tipis bagaikan helai rambut diam-diam menembus pergelangan tangan Nyonya Gu.
Nyonya Gu merasa pergelangan tangannya sedikit gatal, namun dia tidak terlalu memperdulikan. Dia menatap orang-orang di ruangan itu dengan rasa bangga. "Siapa pun yang berani memberitahu Gu Zheng tentang apa yang terjadi hari ini akan mati."
Qiao Xi menyeringai dan diantar ke kamar Shen Ying oleh seorang pelayan.
Sungguh sebuah kesepakatan baginya untuk bisa menggunakan senjata tersembunyi yang diberikan gurunya untuk pertama kalinya.
…
Di kamar Shen Ying.