```
Plak!
"Memang cukup sakit. Sakitnya jauh lebih dari menampar kamu." Qiao Xi melambaikan tangannya. "Kamu tidak perlu mengantarku ke klinik. Aku takut kamu akan mengantarku ke neraka dalam perjalanan."
Tangga itu seketika menjadi sunyi.
Qiao Rou dengan terlambat menutupi wajahnya sambil air mata mulai berkumpul di matanya. "Kakak, kenapa kamu menampar aku?"
"Kenapa aku menampar kamu? Karena kamu layak untuk dipukul." Qiao Xi mendekatkan diri ke telinganya dan berkata per kata, "Kamu ingin membunuhku? Kamu punya kemampuan itu?"
Pupil Qiao Rou berkontraksi. "Kakak, apa yang kamu bicarakan? Aku… Bagaimana mungkin aku… Aku tidak melakukannya. Aku tidak tahu kamu akan tiba-tiba jatuh dari tangga. Aku juga sangat panik."
Air matanya menumpuk di matanya. Pandangan teraniayanya membuat hati orang sakit. Gu Moling mendengar suara itu dan berjalan mendekat. Ketika dia melihat Qiao Rou dibuli, hatinya sangat sakit. Dia memeluknya dan dengan lembut menanyakannya.