```
Seperti yang diharapkan Bai Di, setelah Kota Seribu Binatang mengetahui bahwa penyakit darah mati sedang mengganas di benua binatang, mereka langsung menutup semua pintu masuk dan keluar kota. Mereka dengan ketat memeriksa pintu masuk keluar tersebut. Mereka tidak boleh membiarkan penyakit darah mati masuk ke dalam kota.
Pada saat yang sama, kuil di kota utama juga memerintahkan tiga kuil di kota-kota binatang ukuran menengah untuk mengendalikan penyebaran penyakit darah mati secepat mungkin!
Ketiga kuil tersebut masing-masing mengirim sejumlah besar orakel untuk meninggalkan kota dan menuju ke berbagai suku untuk membantu binatang-binatang melawan korosi penyakit darah mati. Sekaligus, mereka mengajarkan para binatang yang tidak beradab ini kehendak Tuhan dan menjadikan mereka para penganut Tuhan.
Sebagai suku terbesar di hutan ini, Suku Serigala Batu tentunya harus menerima 'bantuan' dari kuil tersebut.