Bai Di mengambil pergelangan tangan Huanhuan dan menekan tangannya dengan lembut ke lukanya. "Ayo kita lihat apakah kamu bisa menyembuhkannya," katanya dengan serius.
Lin Huanhuan merasa metode ini terlalu konyol!
Lukanya masih berdarah. Lin Huanhuan cemas. Dia ingin membalut lukanya, tetapi Bai Di tak mau. Dia memegang pergelangan tangannya dan tidak mau melepaskannya.
Huanhuan, yang terpojok, tidak bisa menahan air mata lagi. Hatinya sakit saat melihat luka Bai Di.
Air matanya jatuh di punggung tangannya dan menghilang dalam sekejap mata.
Aroma samar-samar tumbuh-tumbuhan memenuhi udara.
Luka di lengan Bai Di terlihat sembuh.
Bai Di dan Shuang Yun terlihat terkejut.
Bahkan Lin Huanhuan lupa menangis dan menatap dengan bengong.
Bai Di meraih dan menghapus air mata dari mata Huanhuan. Lalu, dia menjulurkan ujung lidahnya dan menjilatnya.
Luka di tubuhnya sembuh lebih cepat.