Di beberapa waktu, kita memang harus melakukan pembatasan. Misalnya, jangan over terhadap suatu hal.
Yaa, memang benar adanya. Berlebihan itu tidak baik, banyak pula contohnya.
Tapi, seringnya kita ini ngeyel.
Kalau belum terbentur, tetap jalan terus. Sekalipun kedua mata masih berfungsi melihat rambu-rambu.
Acap kali demi suatu hal, kita jadi begitu terobsesi. Dua telinga langsung tuli seketika.
Sebelum bertabrakan atau menabrak pembatas yang sangat tebal, ambisi akan menerobos apapun di depannya.
Begitu pula dengan aku.
Seumpamanya,
Seperti banteng dalam pertunjukkan. Bantengnya adalah aku, sedang pertunjukannya adalah caraku, yang sangat ambisius.
Dalam arena, aku dibuat tak sadarkan diri. Padahal sudah jadi tontonan, sudah tahu betul bahaya di depan. Karena merah lambang amarah, ambisi juga serupa.
Jika matador adalah hal yang ingin digapai, maka sudah pasti ia menghindar dengan sangat lihai, daripada harus terkena tanduk runcing penuh ambisi
tanduk runcing penuh ambisi