Chloe tidak menyadari pikiran gelap yang berkecamuk di dalam kepala Vernon. Karena dia masih merasakan kehangatan Vernon, pelukan di pinggangnya mulai terasa terlalu erat, membuatnya meringis sedikit.
Tapi dia benar-benar percaya bahwa Vernon tidak akan pernah menyakitinya.
Maka, dia pun merasa rileks dan meletakkan tangannya dengan lembut di atas tangan besar berurat Vernon yang melingkari pinggangnya. Dia mendekap dan meletakkan kepalanya di dada Vernon.
Dia sedikit miringkan kepalanya untuk melihat ke atas dan menatap rahang kokoh Vernon.
Bahkan dari sudut pandang ini, Vernon tetap terlihat tampan luar biasa.
"Yah, itulah yang logika saya katakan, Vernon," kata Chloe. "Tapi saya seorang wanita, dan wanita juga lebih banyak menggunakan hatinya daripada pria."
"Dan apa kata hatimu untuk kamu lakukan?" tanya Vernon. Nada bicaranya dingin dan agak mengandung rasa posesif yang berat, yang dalam pemikiran Chloe, muncul begitu saja.