Semua murid sudah kembali kedalam aula setelah waktu istirahat selama satu jam, acara di lanjutkan, kali ini para murid dapat lebih rileks karena kini adalah waktu untuk hiburan dan presentasi klub klub yang ada di sekolah. Setiap klub di berikan waktu 15 menit untuk mempresentasikan klub mereka. Mereka menjelaskan visi dan misi klub mereka, jenis kegiatan yang mereka lakukan, keuntungan yang bisa mereka dapatkan dari kegiatan klub yang mereka ikuti, serta memperkenalkan alumni alumni yang berprestasi di universitas yang dulunya pernah ikut dalam klub mereka.
Setelah semua klub selesai memberikan presentasi kini waktunya untuk klub terakhir memberikan presentasinya, klub tertua di Nusantara Girl Highschool yang sudah ada semenjak sekolah itu di resmikan, klub yang menjadi sebuah simbol dari sekolah itu sendiri, klub itu adalah klub Senshado Nusantara.
"baiklah sekarang waktunya untuk klub terakhir memberikan presentasinya, saya rasa sudah banyak yang tau klub apa yang saya maksud ini, langsung saja untuk klub Senshado Nusantara waktu dan tempat kami persilahkan" ucap pembawa acara.
Semua murid memberikan tepuk tangannya dengan meriah, beberapa ada yang berdiri karena terlalu bersemangat menanti kedatangan klub yang terkenal itu, Ajeng sendiri sudah tidak sabar melihat apa yang akan di tampilkan oleh klub Senshado pada presentasi itu. Lalu lampu aula mulai meredup dan proyektor yang ada di kedua sisi panggung mulai menyala, hitungan mundur muncul di layar proyektor dan setelah hitungan mundur berhenti sebuah video mulai di putar.
"Senshado bukan hanya sekedar pertandingan, itu adalah seni" sebuah narasi mulai terdengar di sertai dengan video yang menampilkan cuplikan dari kegiatan klub itu, mulai dari awal pembentukan tim Senshado Nusantara dan pertandingan pertamanya melawan sekolah Chi Ha Tan.
"Senshado adalah seni bertindak dan mengambil keputusan, seni memimpin dan mengikuti perintah, seni bersikap sportif dalam sebuah pertandingan" narasi itu berlanjut dan video beralih menampilkan beberapa anggota klub senshado saat pertandingan.
"senshado adalah sebuah cara untuk seorang perempuan bisa mengetahui batasnya, melatih kemampuannya, dan melihat sejauh mana ia bisa melakukan sesuatu"
"sudah banyak perempuan perempuan hebat yang besar dari kegiatan ini, jadilah yang berikutnya dan bergabung ke dalam klub Senshado Nusantara !" video menampilkan beberapa alumni yang dulunya merupakan anggota Senshado, beberapa alumni itu kini sudah ada yang memegang jabatan penting, menjadi anggota parlemen atau menjadi bagian dari tim Senshado nasional, salah satu yang di tampilkan adalah Kartika Ayu yang baru saja lulus tahun lalu, setelah masuk ke Universitas ia langsung di rekrut dan menjadi bagian dari tim Senshado Garuda yang menjadi tim Nasional di tingkat universitas.
Video berakhir dan lampu kembali menyala, semua murid memberikan tepuk tangannya sekali lagi. Setelah keadaan kembali senyap seseorang muncul dari balik tirai panggung berjalan dengan perlahan, saking senyapnya suara langkah kaki orang itu dapat terdengar oleh setiap siswa yang ada di aula. Setelah mencapai podium baru semua dapat mengenali orang yang ada di panggung itu, orang itu adalah Susan Ayu yang kini sudah mengenakan seragam senshadonya yang sangat terkenal, seragam yang terdiri dari jaket kebaya berwarna merah dengan lipatan berwarna putih yang menyambung dari leher hingga bagian bawah dan bagian tengah berwarna hitam, untuk bawahan ia mengenakan sebuah rok batik dengan panjang se betis yang sedikit ketat, rambutnya tetap dalam keadaan di sanggul seperti sebelumnya, Susan Ayu terlihat sangat berbeda dengan seragam itu, hampir seperti gambaran kakaknya, Kartika Ayu yang muncul di video sebelumnya.
"selamat sore, saya Susan Ayu, ketua OSIS dan sekaligus ketua tim Senshado Nusantara" Susan memperkenalkan dirinya dengan nada datar, semua murid terkejut mendengar nama ketua OSIS mereka untuk pertama kalinya, mereka baru menyadari jika Susan adalah adik dari Kartika Ayu yang terkenal.
"Senshado sekolah ini adalah bagian dari sejarah sekolah ini sendiri, berkat Senshado sekolah kita mendapatkan pengakuan dari beberapa sekolah yang memiliki nama lebih besar seperti Saunders dan St Gloriana" lanjut Susan menjelaskan dampak yang di berikan Senshado kepada Nusantara Girl Highschool, banyak sekolah sekolah besar menjalin kerjasama dalam bidang akademik melalui program pertukaran pelajar dan budaya, serta kerja sama dalam bidang non akademik seperti pertandingan persahabatan yang di laksanakan setiap tahun.
"saya menyambut siapapun dari kalian yang ingin masuk dan bergabung dengan klub tertua di sekolah ini, saya harap kalian bisa memberikan kontribusi bagi sekolah ini melalui Senshado, sekian dari saya, terimakasih" ucap susan mengakhiri penjelasannya yang begitu singkat, ia kemudian turun dan perlahan berjalan menjauhi podium, namun hanya setelah beberapa langkah ia berjalan, ia berhenti sebentar lalu kemudian berjalan kembali ke podium, ia menyalakan kembali mic yang ada di podium untuk berbicara.
"klub Senshado akan tetap berjalan hingga akhir tahun, setelah itu klub ini akan saya nyatakan ditutup" ucap Susan mengeluarkan pernyataan yang begitu mengejutkan.
Semua murid yang mendengarnya terkejut dan kebingungan, semuanya saling bertanya satu sama lain dan tidak percaya dengan apa yang mereka dengar, klub senshado yang begitu melegenda dan cukup terkenal akan di tutup oleh ketuanya sendiri adalah hal yang benar benar sulit di percaya.
"aku tidak mengerti, apakah kak Susan benar benar serius ?" ucap Rani yang kebingungan mendengar pernyataan Susan.
Ajeng hanya terdiam, Ajeng yang selama beberapa menit sebelumnya sangat tertarik dengan Senshado kini menemui kenyataan jika klub impiannya akan di tutup, seakan semua tujuan hidupnya sudah pupus, ajeng hanya bisa menatap kosong kakak kelasnya yang mulai berjalan menjauhi panggung dan kembali ke balik tirai panggung.
Meski di selimuti degan kontroversi dan kebingungan acara tetap berlanjut, dan setelah klub terakhir memberikan presentasinya kini waktunya untuk hiburan dan game, dengan cepat mereka larut dalam suasana positif dan melupakan hal yang mengganggu mereka sebelumnya, namun tidak untuk Ajeng dan Rani yang tidak dapat melepaskan hal itu dari kepala mereka.
Setelah hiburan selesai acara di tutup dengan doa bersama dan kegiatan orientasi murid barupun selesai. Ajeng dan Rani pulang bersama menuju kost mereka, sepanjang perjalanan mereka membicarakan tentang keputusan mereka untuk masuk ke klub Senshado.
"nee ajeng, apa kau masih mau masuk klub senshado setelah mendengar hal itu?" tanya Rani.
"ummm, entahlah" ucap Ajeng yang masih bimbang.
"apa yang membuat Susan Senpai ingin menutup klub senshado, padahal dia sendiri adalah ketua klub itu" lanjut Rani menjelaskan kebingungannya.
"kalau begini aku harus belajar lebih keras untuk bisa masuk Universitas" ucap Rani kecewa karena rencana kedepannya sudah pupus.
"kan sudah kubilang jangan berpikir sejauh itu dulu" balas Ajeng mengingatkan sarannya kembali.
"tapi meski hanya setahun, aku tetap ingin mencoba Senshado" ucap Ajeng.
"beneran, apa kau benar benar se tertarik itu dengan senshado ?" Rani terkejut, dia tidak menyangka teman barunya itu sangat ingin merasakan Senshado.
"meski hanya setahun aku pasti bisa mendapat banyak hal dari Senshado, oleh karena itu aku harus mencobanya !"jawab Ajeng yang semakin mantap dengan pilihannya.
Rani tersenyum melihat optimisme temannya itu, ia menyadari jika itu adalah keputusan dari dalam hati Ajeng yang tulus dan tidak terpengaruh oleh ambisi yang bersifat personal.
"baiklah kalo kau ikut, aku juga akan ikut !"ucap Rani yang mendukung keputusan temannya itu.
"benarkah ?" tanya Ajeng terkejut mendengar Rani tiba tiba memutuskan untuk ikut bersamanya masuk klub Senshado.
"umm, aku yakin jika aku bisa berprestasi disana, meski singkat, itu bisa menjadi nilai tambah di resume ku nanti" jawab Rani menjelaskan alasannya.
Tanpa di sadari mereka sudah tiba di komplek rumah susun sewa yang di khususkan untuk para pelajar di sekolah, rumah Ajeng ada di salah satu rumah susun yang ada di dalam komplek itu, sementara Rani harus berjalan beberapa blok lagi.
"ga kerasa ternyata sudah sampai" ucap Ajeng
"heee, kost mu disini toh ?" kata Rani takjub melihat lingkungan tempat tinggal Ajeng yang begitu rapi dan bersih, meskipun dapat di bilang sedikit lebih padat dari komplek-komplek lain.
"hoóh, aku tidak bisa menyewa kost di dekat sekolah karena harganya mahal jadi aku kost di sini" ucap Ajeng menjelaskan alasannya menyewa kost di komplek itu.
"kalau begitu sampai berjumpa besok ya, nanti pagi kita berangkat bareng" ucap Rani sebelum berpisah dengan temannya itu.
"umm, sampai ketemu besok" jawab Ajeng.
"bye bye" Rani melambaikan tangan dan berjalan menjauh, Ajeng juga melambaikan tangannya.
Setelah temannya pergi Ajeng masuk ke komplek menuju rumah susun tempatnya tinggal, rumah ke tiga di sebelah kiri dari pintu masuk menjadi tempat tinggalnya untuk tiga tahun kedepan selama ia menjalani pendidikan di Nusantara Girl Highschool, meski kecil dan hanya memiliki satu kamar mandi dan satu kamar tidur namun itu sudah cukup untuk seorang Siswi sekolah menengah yang tinggal sendirian.