Download App
44.44% HITAM LEGAM / Chapter 4: Gadis yang lugu

Chapter 4: Gadis yang lugu

Dibangsal no 1, Sae dan Carolina masih adu mulut hinggah membuat anggota yang lain sakit kepala bahkan tak sedikit yang pingsan akibat tekanan kekuatan mereka berdua.

Disisi lain terlihat seorang gadis cantik tengah tergesah gesah berlari menuju bangsal no 2 guna membersihkan ruangan tersebut.

"Ah sial aku kesiangan lagi hari ini,, jika pak tua itu tau aku akan dihukum membersihan lapangan upacara, ihhh.. Itu sangat melelahkan. Aku harus cepat sebelum ketauhan kakek botak itu." Ujarnya sembari terus berlari.

Namun ditengah perjalanan menuju bangsal no 2, otomatis ia harus melewati bangsal no 1. Dimana ia melihat banyak anggota disana terkapar pinsan dihalaman bangsal tersebut. Lalu iapun segera menghentikan langkahnya dan mencari tau apa yang sebenarnya terjadi disana..

"Eh !! Kenapa dengan mereka ini,, oi bangunlah apa yang telah terjadi disini." Ujarnya kebingungan..

Namun ketika ia ingin menoleh kedalam ruangan bangsal no 1 tersebut tiba tiba seluruh badanya terasa sangat berat disusul dengan pandangan matanya mulai kabur..

"Apa apaan ini kenapa rasanya badanku berat sekali." Ia pun terus merangkak menuju kedalam bangsal no 1 dan tepat didepan pintu disana carolina dengan cepat menyadari bahwa Nadia ada disana dengan segera ia melepaskan tamparan maut dan sayangnya kepada sae, sehinggah membuat sae terkejut dan meredam kekuatanya, karena sae juga sadar bahwa ada orang baru diantara mereka.

"Sae bodoh diamlah." Ujar Carolina menghantam sae..

Saepun menerima tamparan sayang itu lalu diam dan segera menoleh kebelakangnya dan melihat seorang gadis tengah terkapar hampir pingsan.

"Eh siapa gadis itu clawdia?" Tanya sae terheran heran.

"Gadis cantik ini maksudmu sae bodoh, apa kau tertarik padanya?" Jawab clawdia sembari memapah nadia untuk duduk..

"Cih jangan bercanda kau clawdia. Mana mungkin aku tertarik pada gadis itu." Sambung sae dengan dingin.

"Sudah sudah. Sebaiknya ambilkan dia minum, tunggu dia sadar sepenuhnya, baru kita bicarakan lagi masalahmu sae." Tegas carolina segera memberi nadia air putih.

"Dia gadis yang baik, aku sangat cemburu padamu kapten." Ujar loxaz

10 menit kemudian nadiapun tersadar sepenuhnya, Saat ia membuka mata ia melihat disekitarnya dan sangat terkejut. Karena disana ia melihat orang asing yang belum pernah ia temui sebelumnya.

"Ah maafkan saya nyonya tuan, karena aku sudah salah masuk ruangan, sebenarnya aku ingin membersikan bangsal no 2. Maaf atas kelancangan saya hari ini, saya siap menerima semua hukumanya." Ujar nadia sembari terus bersujud..

Disini sae yang mendengar hal tersebut pun sangat terkejut.

"Ah bukankah itu ruanganku?" Ujar sae menatap carolina.. "Jangan katakan ini adalah ulah kalian bertiga carolina." Sambungnya dengan tatapan tajam.

"Tidak tidak. Jangan menuduh kami yang bukan bukan sae, ini adalah keputusan kakek, dia sendirilah yang mencarikan murid baru guna mengurus bangsal no 2. Harusnya kau senang bukan, karna ruanganmu selalu terjaga kebersihanya." Jawab carolina.

"Ya harusnya kau bersyukur sae. Bukan malah berteriak didepan kami." Ujar clawdia diiringi munculnya sosok perempuan berambut api disampingnya menatap tajam sae seolah penuh dendam kepadanya.

"Clawdia sudah cukup hentikan kau bisa menakuti nadia." Ujar loxaz menepuk bahu kiri clawdia. Dengan cepat clawdia sadar dan menyuruh gadis api itu kembali kedalam jiwanya.

Disini terlihat nadia hanya melotot kebingungan dengan apa yang ia saksikan disana.

"Sebaiknya aku pinsan saja." Bisiknya gemetaran.

"Nah sekarang apa kau sudah menyadarinya sae bodoh, bahwa masing masing kita telah dijaga oleh satuh roh, untuk melindungi serta membersihkan jiwa kita dari hasitan iblis." Tegas Carolina juga segera memanggil penjaga jiwanya yang berwujud peri kecil bersayap kupu kupu berwarana perak.

"Halo gadis yang baik disana, dan kapten bodoh tidak berguna." Ujarnya menatap tajam sae.

"Apa kau sadar, yang telah kau perbuat pada selena, kau menyiksanya kau membunuhnya secara perlahan kini dia diambang batas kehampaan, jika kau tak bisa menyelamatkanya, maka aku yang akan membunuhnu sae bodoh." Tegasnya dengan mengeluarkan aura yang sangat besar hinggah membuat sae sangat terkejut. Setelah itu ia pun menghilang kembali kedalam jiwa carolina.

"Siapa dia, kenapa kekuatanya sangat mengerikan bahkan setara dengan pak tua itu." Tegas sae kepada carolina.

"Dia bukan siapa siapa, sadarlah sae bahwa selena sangatlah penting untuk kita semua disini yang berada dimarkas amlifire ini." Jawab carolina dengan tegas.

"Loxaz jangan katakan jika kau juga memiliki mahluk yang sama mengerikanya dengan mereka berdua.?" Tanya sae kepada loxaz.

Dengan segera loxazpun menepis pertanyaan tersebut. "Tidak tidak kapten, aku tidak memiliki mahluk seperti itu." Jawab loxaz memalingkan pandangan matanya.

Namum dilihat dari sisi manapun sae sangat tau bahwa loxaz sedang berbohong kepadanya. " Ah sudah kalian semua memang monster." Ujar sae..

"Lantas untuk apa gadis ini ada disini, dia diberi tugas untuk membersihkan ruanganku, tapi aku tidak yakin jika hanya itu tujuan pak tua sialan itu.?" Sambung sae menatap tajam carolina.

Sedangkan nadia hanya duduk terdiam sembari gemetaran mendengarkan obrolan mereka berempat.

"Mereka semua moster dari dunia lain.." bisik nadia dalam hati.

"Indramu sangat tajam sae, camkan ini baik baik nadialah yang berpotensi besar untuk menyelamatkan selena. Jadi memang seharusnya kau mendidik serta mengajarkan ilmu bertarung melawan iblis didunia ini. Karena kelak kami yakin nadia yang akan membawa selena kembali." Tegas carolina dengan wajah serius.

"Ya kami semua yakin bahwa nadia akan membawa kembali selena." Ujar mereka bertika diiringi munculnya semua penjaga masing masing.

Freya wujud peri kecil bersayap kupu kupu berwarna perak milik carolina.

Ingrid wujud gadis berambut api dengan mata merah menyala menggengam pedang ditangan kananya, ia penjaga milik clawdia

Dan yang terakhir adalah dark fox wujud rubah hitam kelam yang menjaga jiwa loxaz.

Mereka semua mengeluarkan aura sangat besar hingga menembus ruangan disana sampai keangkasa. Lalu memberika sedikit kekuatan mereka kepada nadia.

Disisi lain diseluruh penjuru markas tepatnya diruangan kakek tua dia juga merasakan aura dahsyat tersebut lalu ia terlihat tersenyum kecil ditempat duduknya.

"Sae." Bisiknya.

Sedangkan diruangan bangsal kapten lainya mereka sangat terkejut dengan aura asing tersebut dan bertanya tanya siapa pemilik kekuatan yang sangat dahsyat tersebut. Namum mereka semua tau bahwa kekuatan itu bukanlah ancaman bagi aplifire. Jadi mereka hanya mengaguminya saja.

"Kekuatan yang sangat mengagumkan." Ujar semua kapten disana.

Kembali dibangsal no 1, dimana carolina dan lainya memandatkan misi mereka kepada nadia dan sae, saat itu semua penjaga jiwa mereka telah kembali kedalam jiwa mereka masing masing.

"Kalian memang monster. Lantas sekarang apa yang harus aku perbuat?" Tanya sae kepada carolina.

"Pertanyaan bagus, itulah jawaban yang kami ingin dengar darimu saeku yang imut, tentu kalian mulai sekarang adalah guru dan murid, sampai seterusnya. Simpelkan hahaha?" Jawab carolina dengan santainya disusul dengan clawdia dan loxaz terus menganggukan kepala mereka secara bersama.

"Jangan berkata seolah olah itu mudah carolina sialan." Sambung sae.

"Hum kau tidak akan tau jika tidak mencobanya kan sae?" Balas clawdia tersenyum kecil

"Aku sejutu denganmu clawdia." Sahut loxaz terus menganggukan kepalanya.

"Yoz sudah diputuskan kau akan membimbing nadia hinggah waktu itu tiba dimana nadia dan kita semua, menyambut dan membawa selena kembali pulang disini dijiwamu sae." Ujar carolina tersenyum ramah..

Disisi lain nadia yang mendengar semua itupun mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan apa yang disampaikan oleh mereka barusan.

"Maaf atas kelancanganku tuan dan nyonya sekalian, bukankah aku hanya ditugaskan untuk membersihkan ruangan no 2 dan tidak lebih dari itu?" Ujar nadia dengan suara gemetar.

"Ya kau sangat benar nadiaku sayang. Tapi yang barusan kau katakan itu adalah tugasmu dulu. Dan ingat sekarang tugasmu adalah menjadi murid dari kapten no 2 di aplifire yaitu kapten tercinta kita. Kapten sae. Semua bersorak.." teriak carolina tersenyum sangat manis.

"Ehhhh. . . Kap kapten no 2 diamplifire, apa aku tidak salah dengar, atau aku sedang bermimpi. Ehhhh. Jangan jangan kalian semua adalah para kapten juga.." Teriak nadia terheran heran..

"Hehe.. kau benar sekali nadia ku sayang, perkenalkan aku adalah carolina yang bertugas menjaga kedamaian dunia ini.. aku adalah kapten dibangsal no 1." Salam kenal nadia ku sayang..

"Carolina sendiri adalah wanita cantik berpenampilan 25 tahun memiliki rambut panjang terurainya berwarna perak berkilau, terlihat menggunakan pedang dipinggang kirinya.

"Selanjutnya adalah aku gadis yang imut ini,, perkenalkan namaku adalah clawdia aku bertanggung jawab dibangsal no 7, salam kenal nadia yang manis.

"Clawdia adalah seorang gadis berpenampilan 22 tahun berambut panjang berwarna merah muda, terlihat membawa dua pedang dipinggang kirinya.

"Dan yang terakhir adalah aku nona nadia. Namaku adalah loxaz, aku bertanggung jawab di bangsal no 8, hehe salam kenal nona nadia. Aku sangat iri pada mu kapten sae." Rengek loxaz berlinang air mata.

"Loxaz adalah pria berpenampilan 22 tahun, berambut hitam pendek gagah. Berpostur ideal petarung, serta tidak terlihat menggunakan senjata apapun.

Setelah perkenalan mereka nadia malah bertambah gemetaran, ia sangat gugup karena baru kali ini ia bertemu dan berbicara langsung dengan para petinggi disana.

"Jadi selama ini bangsal kosong itu tidak benar benar kosong rupanya. Tak kusangka aku bisa bertemu langsung dengan anda semua disatu tempat.." Ujar nadia terlihat sangat kagum dan juga sangat gugup.

"Ah apanya yang mengagumkan dua atau tiga hari kedepan kau akan muak melihat mereka nadia." Sambung sae dengan santainya.

Bam!! Suara keras pukulan cinta dari carolina mendarat tepat diwajah sae.!!

"Tak bisakan kau sedikit serius sae, biarkan kami bersinar hari ini. Sialan." Tegas carolina melanjutkan hantaman sayangnya kepada sae..

Sedangkan yang lain hanya bingung melihat prilaku mereka berdua.

"Kak sudah cukup.. apa kakak lupa bahwa besok ada rapat yang harus kita hadiri untuk semua kapten, karena besok pagi akan ada pertandingan pelatihan dan perkenalan bagi semua kapten dan wakilnya." Ujar clawdia dengan lembut.

Mendengar ucapan itu carolina dan saepun langsung menatap kearah clawdia secara bersamaan.

"Eh ia kau benar, aku hampir saja lupa, eh ngomong ngomong dimana wakil kita ya?" Tanya carolina kepada clawdia dan loxaz.

"Eh kak ini bagaimana sih, bukan kah ini sudah 1000 tahun lalu sejak kita pergi meninggalkan markas ini. Demi menjalankan misi.. tentu saja semua wakil kita telah berpulang kak. Mereka kan manusia biasa." Jawab clawdia dengan tegas yang membuat nadia kembali sangat ketakutan saat mendengar semua itu..

Disisi lain loxaz yang mengetahui nadia ketakutan langsung mencoba menghiburnya.

"Hehe kami bercanda nona nadia..ya mana ada manusia hidup sampai 1000 tahun yakan kak carolina, yakan clawdia?" Sambung loxaz menatap tajam clawdia..

"Ahahah tentu saja kami hanya bercanda saja nadiaku sayang.. okelah pokoknya kalian berdua harus hadir besok pagi diruang sparing.. kami tunggu kehadiran kalian berdua." Sambung carolina dengan santai.

"Hump terseralah." Jawab sae seolah tak peduli.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C4
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login