Download App

Chapter 3: 3. Our Shortcake Story

Saat Fang Ying mengintip keluar dari jendela kaca tokonya, ia mendapati pria berambut permen kapas itu tengah duduk di bangku yang ada di latar depan toko kuenya. Fang Ying tidak menyangka jika pria itu akan datang lebih cepat. 

Fang Ying merapihkan penampilannya yang sedikit berantakan dan kotor setelah sadar ada cukup banyak tepung yang menempel di pakaiannya meski ia sudah memakai apron sekalipun. Setelah itu barulah ia berjalan keluar.

Saat berjalan keluar, Fang Ying baru saja ingat jika dia belum tau nama pria itu, jadi Fang Ying memutuskan untuk memanggilnya kakak karena ia merasa pria itu lebih tua darinya. 

"Selamat sore, kak" ucap Fang Ying dengan cukup canggung karena entah kenapa ia sendiri jadi merasa aneh memanggilnya kakak, tapi untuk memilih panggilan dengan sebutan Pak juga tidak akan cocok karena itu teralalu tua. Fang Ying merasa jika pria itu baru berusia kurang lebih dua puluh lima tahun.

"Oh. Sore" 

"Gege. Apakah kamu mau mengambil kue-nya?" Tanya Fang Ying.

"Ya. Tapi sepertinya kamu belum selesai?. Jadi aku akan menunggunya. Aku tidak akan mengganggumu lagi setelah ini ..." ucap pria itu. Dia berbicara seperti orang yang merasa bersalah. Nada bicaranya bahkan sangat sopan dan lembut sehingga Fang Ying hampir saja lupa jika itu adalah orang yang sama yang ia temui di supermarket. 

"Tidak. Aku sudah selesai membuat pesanannya dan kue untukmu. Apakah gege mau mengambilnya sekarang?. Aku akan ambilkan dulu di dalam, tunggu ya" ucap Fang Ying. 

"Baiklah ..." 

Tak lama setelah itu, Fang Ying yang sejak tadi bingung akhirnya memutuskan untuk memberikan kue strawberry shortcake utuh sebagai rasa terimakasihnya. 

"Gege ini kue untukmu"

"Kamu tidak salah ambil?. Aku hanya minta sepotong ..." 

"Tidak apa-apa. Aku takut kue di toko ku tidak habis dan jadi terbuang sia-sia, jadi untukmu saja" ucap Fang Ying. Ia berbohong. Padahal kue-kue di tokonya selalu habis sebelum waktu tokonya tutup. Ia bahkan harus selalu membuat pesanan setiap kali kue habis. 

"Hm. Bagaimana ya. Aku tidak akan bisa menghabiskan semua kue ini karena aku tidak suka kue manis. Bagaimana jika kamu membagikannya ke orang di jalanan untuk sisanya?" Ucap pria itu. 

Fang Ying merasa ada yang aneh dengan pria ini sejak ia menerima permintaannya sejak awal. Pertama ia hanya ingin sepotong cake saja, lalu kedua dia mengatakan jika dia tidak suka cake manis. Tapi bukan hal-hal itu yang membuat Fang Ying risih. Ia dapat merasakan kesedihan di nada bicara pria itu saat mendengar permintaannya dan saat ia berkata tidak suka kue. 

"Jika dia tidak suka kue, lalu untuk siapa sepotong kue itu?" Fikir Fang Ying. 

"Maaf ..." ucap pria itu tiba-tiba dan lantas mengusap pipi Fang Ying sebelum Fang Ying sempat berkata-kata.

"Ada cream. Sebaiknya kamu membersihkan wajahmu dengan baik atau kamu akan jerawatan" lanjut pria itu setelah mengambil cream di pipi Fang Ying. 

Sementara itu Fang Ying tertegun sekejap karena terkejut setelah itu ia merasa panas di kedua pipinya dan juga merasa malu karena sejak tadi ternyata ada noda cream kue yang tertinggal di wajahnya setelah ia mendekor kue tadi!. 

"Te-terimakasih" ucap Fang Ying gugup. 

"Kalau begitu, aku akan memisahkan kotak kuenya dulu. Tunggu sebentar ..." ucap Fang Ying sembari membawa masuk kue strawberry utuhnyanya. 

Jantungnya berdebar. Fang Ying tidak mengerti kenapa ia seperti ini setelah tak sengaja menatap kedua mata pria itu dari jarak yang cukup dekat. Fang Ying juga baru sadar jika pria itu sebenarnya sangat tampan dan manis. Ia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana jika pria itu tersenyum. "Aku pasti akan mati!" Fikir Fang Ying yang tiba-tiba membayangkan pria itu tersenyum. 

Berbicara tentang senyuman. Fang Ying tiba-tiba teringat kembali dengan seseorang. Itu adalah sosok pria muda yang memberinya sepotong strawberry shortcake dan itu adalah pertamakalinya Fang Ying mencicipi kue yang sangat membuatnya termotivasi sampai saat ini. 

Chef Zhu. Fang Ying masih ingat nama sosok itu. Sebenarnya ia pun tau nama itu setelah mendengar seseorang memanggilnya dengan sebutan itu. Fang Ying juga masih ingat dengan beberapa kata yang diucapkan chef Zhu padanya yang baru berusia empat tahun. 

"Jika kamu diberi strawberry shortcake. Apa yang kamu makan lebih dulu?, strawberry-nya atau shortcake-nya?"

"Kalau Aku pasti akan memakan keduanya secara bersamaan karena manis dan asam akan terasa enak jika dinikmati bersamaan ..."

"Dulu, aku pernah di beri pertanyaan itu oleh chef Zhu setelah ia memberiku strawberry shortcake yang sangat enak itu. Waktu itu hujan gerimis dan aku tersesat di pusat perbelanjaan. Aku terpisah dari kedua orang tuaku dan mulai menangis di depan sebuah toko kue. Saat itulah aku bertemu dengan chef Zhu ..." gumam Fang Ying.

Jika mengingat pertanyaan dan jawaban itu, Fang Ying baru paham maksudnya sekarang--ketika ia dewasa--Fang Ying baru paham jika Strawberry shortcake memiliki makna yang dalam--tak hanya tercipta untuk dinikmati tapi juga tercipta untuk menjadi pembelajaran hidup.

"Saat aku pergi mencari toko kue itu lagi, yang ku temukan hanyalah toko bunga. Toko kue itu sudah lama di jual dan sejak saat itu aku kehilangan jejak chef Zhu. Satu-satunya petunjukku adalah seseorang bernama Yu Fei yang telah menjual toko kue itu ..." gumam Fang Ying. Ia merasa sedikit kesal karena tidak dapat ingat wajah chef Zhu.

"Sedikit lagi. Rasanya hampir sama seperti buatan chef Zhu" gumam Fang Ying setelah ia ingatan rasa kue batannya. Ia lalu menghela nafas dan berfikir. Jika saja ia dapat bertemu dengan chef Zhu, ia pasti bisa belajar membuat strawberry cake darinya sehingga rasanya bisa akan sangat mirip. 

Fang Ying sangat menyukai rasa cake itu dan ia tidak menemukannya dimanapun lagi. Bahkan dari kedua tangannya sendiri yang telah dijuluki tangan persik manis pun tidak mampu membuat rasa kue seperti yang dibuat chef Zhu. Fang Ying telah jatuh cinta pada rasa kue itu dan terus bereksperiman selama sepuluh tahun lebih lamanya dan hasilnya, ia hanya seperti baru mencapao 50% kemiripan rasa. Entah apa yang kurang. Mungkin chef Zhu punya resep rahasia untuk kue strawberry itu?. 

Srak!

Fang Ying akhirnya selesai mengikat pita di kotak khusus untuk satu cake potong yang akan ia berikan pada pria itu. 

"Maaf membuatmu menunggu lama kak. Ini sepotong strawberry shortcake milikmu dan seperti katamu tadi. Aku akan membagikan sisanya ke orang-orang di jalan yang belum memakan apapun" jelas Fang Ying.

Deg!

Tersenyum!

Pria itu tersenyum!

Sangat lembut sampai-sampai senyuman itu terasa seperti salju turun yang meleleh begitu saja setelah jatuh.

Fang Ying sangat terkejut. Apa yang dia bayangkan beberapa jam sebelumnya akhirnya ia lihat secara nyata. Meskipun senyuman itu sangat tipis tapi setidaknya rasa penasaran Fang Ying terbayarkan. 

"Terimakasih, Luo-meimei" ucap pria itu lalu pergi meninggalkan Fang Ying yang masih terpesona oleh senyuman itu. Sudah ada dua senyuman yang melekat dalam ingatannya sekarang. Senyuman hangat chef Zhu dan senyuman lembut pria asing berambut permen kapas itu. 

Tapi itu bukan waktunya untuk Fang Ying diam dan terpesona oleh sebuah senyuman. Ia masih penasaran untuk siapa sepotong kue itu lalu dengan di dorong rasa penasaran yang tinggi, Fang Ying mengikuti pria itu diam-diam sembari membagikan sisa kue potong kepada para pengemis di jalanan. 

Semakin jauh Fang Ying berjalan semakin tau pula kemana langkah pria itu pergi. 

"Pemakaman?" Gumam Fang Ying. Ia akhirnya berhenti di sebuah tempat yang tidak akan di lihat oleh pria itu. Tentu saja dia tidak mau dinilai sebagai seorang penguntit. 

Dari tempat bersembunyinya, Fang Ying melihat pria yang lupa ia tanyakan namanya itu tengah berjalan menuju satu kuburan setelah itu ia melihat pria itu berdoa setelah meletakan strawberry shortcakenya di dekat batu nisan. 

"Jadi itu untuk arwah?" Fikir Fang Ying. 

Setelah pria itu selesai berdoa. Ia lantas menatap kuburan itu cukup lama sampai akhirnya ia pergi.

Fang Ying lalu berlari kecil menuju kuburan yang di datangi oleh pria itu lalu membaca siapa nama yang terukir di papan nama di atas batu nisan. 

"Zhu Yi Long" gumam Fang Ying. Seketika ia teringat dengan chef Zhu tapi ia tau ada ribuan orang dengan marga Zhu di China jadi ia tidak bisa menyimpulkan cepat-cepat jika itu adalah makam chef Zhu yang ia cari selama ini.

Tapi Fang Ying tetap merasa resah. Ia merasa harus bertanya pada pria itu tentang siapa orang yang di makamkan itu dan hubungan pria itu dengan almarhum bernama Zhu Yi Long ini. Tapi sayang, begitu berbalik Fang Ying sudah kehilangan jejak pria itu dan ia harus menelan rasa asam lagi karena tidak mungkin ia akan bertemu lagi dengan orang itu. Orang yang bahkan tidak ia tau namanya, kecuali jika orang itu kembali ke toko kuenya. 

Fang Ying sedikit berharap jika orang itu akan kembali lagi. Tapi saat ingat dengan perkataan pria itu. Harapan Fang Ying kian memudar. Pria itu sudah berkata tidak suka kue manis. Jadi tidak mungkin ia akan menemukannya di toko kue manapun.

"Haruskah aku membuat inovasi dengan membuat kue pahit?" Gumam Fang Ying asal. 


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login