Download App
17.14% INSIDEN MULTIVERS / Chapter 5: Chapter 5

Chapter 5: Chapter 5

Setelah kejadian itu seperti yang diharapkan sensei memanggilku dan para penjahat ke ruang bimbingan di sebelah ruang guru dan ruangan ini menjadi penuh sesak karena cukup kecil.tapi tanpa diduga para penjahat tidak mengunakannya untuk memojokkanku. Mereka bahkan mengaku bersalah dan saat mereka akan menyebutkan alasannya aku menghentikan mereka dan mengatakan.

"tunggu!,maaf sensei ini mungkin melukai perasaan mu tapi maaf kami atau lebih tepatnya aku tidak ingin sensei tahu alasannya.bukan saya tidak memercayaimu tapi ini akan menjadi terlalu berlarut-larut dan selama mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama kejadian ini tidak akan ada lagi."

"i-itu,kami tidak akan melakukannya lagi,karena shima-kun tidak ingin memberitahu sensei maka kami juga tidak" kata penjahat A dengan bingung.

Sepertinya dia tidak mengerti kenapa saya menghentikannya tapi tetap menurut,tidak apa-apa kalau begitu.

"kalian ini…"kata sensei tanpa tak berdaya.

"baiklah sensei akan membiarkannya sekarang tapi jika ada kejadian yang mirip saya mengharapkan penjelasan mengerti"

""""""Baik!"""""" jawab kami berenam

"kembalilah kekelas"

"Huuh….berapa umur anak itu sebenarnya,entah kenapa aku merasa seperti dia lebih tua dariku"

Saat aku akan keluar terdengar suara keluhan dari sensei meski kecil,aku memang lebih tua dari mu sensei jawabku dalam hati dan kembali ke kelas.

Setelah kejadian itu,mereka benar benar tidak menggangu kami tapi terkadang kami bermain bersama karena bosan,sepertinya mereka memang tidak menyimpan dendam terhadap kami. Tapi walau hubungan tomoya dan eriri baik-baik saja mereka tetap berpisah karena masalah pekerjaan orang tua eriri,dan eriri harus mengikuti orang tuanya saat kelas 4 sd.

Lalu waktu telah berlalu sekarang hari kelulusan

Tinggiku sudah mencapai 120 cm dan berkat kerja keras ku berhasil mendapatkan tubuh sixpath seperti perenang ,sedangkan rin 90 cm dan karena ku sering memaksanya berolah raga ringan bersamaku dia memliki sedikit lengkungan yang tepat di tempat yang tepat.rin sekarang tidak mengunakan gaya rambut sangulnya, itu membuatnya terlihat sedikit lebih dewasa dengan aura tenang di sekitarnya.

Adapun tomoya dia sedikit lebih pendek dariku tapi lebih tinggi dari rin mungkin sekitar 95 cm,dan ena dia lebih pendek sekitar 90 cm tapi penampilanya masih sama.

kami berempat berdiri di dekat pintu masuk menuju gerbang.

"ini akan menjadi terakhir kali kita berempat berkumpul disini"kataku

"tapi masih ada kemungkinan kami bertiga bertemu kembali"kata ena

"benar"jawab rin

"eh bagaimana denganku? Apa kalian tidak ingin bertemu lagi denganku?"jawab tomoya

"bukan itu maksud ena, kemungkinan orang tua kita sudah memasukaan kita ke smp yang sama"

"begitu huuh.."jawab tomoya terdengar sedikit kesepian.

"jangan khawatir tomoya kita mungkin akan bertemu lagi dengan cara yang tidak kau pikirkan"jawabku

Tapi pasti kita akan berbicara lagi walau aku mungkin tidak akan mengungkapkan identitasku karenaku berencana untuk menjadi penulis, jika dia masih sama jalan hidupnya sesuai cerita maka di akan menjadi blogger terkenal taki dan aku akan memintanya mewawancaraiku atau mereview bukuku jika dia bisa menebaknya dari suaraku maka tidak masalah,Tapi aku tidak ingin mukaku diketahui publik.

."tomoya, sekarang apa genre yang sedang terkenal?".

"hmm?bukankah kau seharusnya mengetahuinya?"tanyanya dengan heran.

"aku hanya menonton atau membaca yang menurutku menarik dan tidak melihat genre yang sedang ramai".

"kebanyakan dari mereka bergenre harem dengan protagonis Overpower,ah setelah kuingat-ingat kau memang jarang melihat genre itu" .

"Begitu jadi genre itu hm,,"jawabku dengan kecil dengan sambil berpikir, terdengar suara ayahku shima wataru.

"Semuanya, selamat siang" Kami menoleh dan melihat ke arah gerbang orang tua ku dan rin telah tiba mengunakan mobil.

Saat mereka turun terlihat mereka mengunakan pakaian formal kemeja dan berjas.

""""selamat siang"""" jawab kami berempat.

"selamat atas kelulusan kalian" kata ayah.

"waktu sangat cepat berlalu… aku ingat sesuatu hari rin,ayahmu tidak bisa datang jadi kau pulang bersama kami"kata ibu.

Yang dijawab dengan mengangguk lalu ibu melihat ke tomoya.

"bagaimana denganmu tomoya?" Tanya ibu.

"seperti biasa mereka sedang sibuk huuh,jadiku berencana pulang dengan kereta"jawab tomoya dengan menghela napas.

"kalau begitu kami akan mengantarmu ke station terdekat"kata ayah.

"tapi sebelum itu mari kita berphoto dulu"jawab ibu.

Lalu stelah itu kami berphoto dengan posisi yaitu aku dan tomoya ditengah sedangkan rin disebelah kiriku dan ena di sebelah kanan tomoya diphoto oleh ayahku lalu berganti menjadi aku , rin dan orang tua kami, ayah di sebelah kananku sedangkan ibu di sebelah kiri rin photo diambil oleh tomoya.

"baiklah sekarang untuk penutupan kami pergi ke restoran keluarga,dan untuk ena dan tomoya kalian tidak perlu khawatir kami akan mentraktir kalian" kata ibuku dengan gembira.

""terima kasih banyak"" jawab mereka dengan gembira.

Kamipun pergi ke restarant keluarga terdekat

Karena jumlah kami lumayan banyak kamipun memesan nabe dengan isian oden,tofu,jamur,daging sapi,dan berbagai sayuran dengan kaldu miso.

Kamipun memesan minuman dengan saya memesan cola, tomoya sama denganku, rin memesan jus jeruk ,ena pun sama, sedangkan ayah dan ibu memesan es macha.

"untuk kelulusan kalian kanpai(cheers)" kata ayah

"""""kanpai (cheers)""""" balas kami semua, lalu kamipun menikmati nabe sambe mengobrol

Setelah lebih dari 30 menit pesta pun selesai kami mengantarkan ena,dan tomoya setelah itu kami sampai dirumah.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C5
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login