Download App
81.55% sistem the gamer / Chapter 756: Bab 274 murid dan guru

Chapter 756: Bab 274 murid dan guru

"nona Yun seora, tolong urus surat pengunduran diri nona Kim hanna secepat mungkin karena tidak mungkin seorang ratu bekerja di bawah perusahaan orang lain, itu mungkin akan menyebabkan perang antara kerajaan."

Yun seora mengangguk dengan sungguh sungguh. "aku akan segera mengurusnya."

"nona Yun seora memang penuh pengertian." aku menatap Yun seora dengan mata main main yg membuatnya sedikit tersipu.

"tidak apa apa.. di area tutorial raja Eva juga menyelamatkan ku. jika tidak itu... aku...." suara Yun seora semakin mengecil dan dia menundukkan kepalanya sambil memainkan jari jari tangannya.

"uhuk." aku mengeluarkan batuk ringan sambil mengepalkan tangan ku di depan mulutku. "nona Yun seora jangan buat orang lain salah paham."

"maaf... maaf... aku hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk waktu itu, bisakah kita bertemu di bumi?"

"entah lah.. karena jadwal ku sangat pada di bumi."

"bah.. jadwal padat seperti apa yg kamu miliki." Jang maldong tiba tiba menyela dengan nada menghina dan aku menatapnya dengan kesal. "pertama aku akan berkencan dengan Sora ke Hawai, lalu aku perlu mengunjungi beberapa orang salah satunya adalah dilan."

"ternyata kamu masih punya hati nurani" Jang maldong mengangguk penuh pengertian. "dilan memang berada di rumah sakit khusus di Hawai, jangan terkejut dengan kondisinya saat ini."

aku melambaikan tangan ku. "tenanglah, sebelum membunuh dilan aku mengambil sebagian jiwa yg menyimpan ingatanya tentang paradise, jadi aku akan segera mengembalikannya untuk membuatnya pulih."

"omong kosong apa lagi yg kamu katakan." Jang maldong berteriak kesal dengan tubuh sedikit bergetar.

"tenang kakek bau, sihir itu seperti rumus matematika dan di tangan penyihir ahli, hukum dan aturan dunia bukan penghalang tapi sebuah alat berguna yg bisa di kendalikan sesuka hati selama kamu mengetahui rumus yg tepat."

"sihir jiwa adalah sihir sesat, apa kamu seorang necromancer?"

"tidak ada sihir sesat yg ada hanya pengguna sihir itu yg sesat. jiwa adalah dasar dari energi spiritual yg juga merupakan bagian yg tak terpisahkan dari sihir."

"..."

"hanya bisa mengucapkan beberapa mantra yg mengendalikan alam dan sihir teleportasi dan kamu mengatakan bahwa kamu seorang mage, megician atau sorcerer. ha ha ha mereka bahkan tidak layak di sebut training, karena selama kamu punya mana dan mengetahui mantra yg tepat, semua orang bisa melakukannya."

"kamu terlalu sombong" geram Jang maldong tapi aku mengangkat bahu ku lagi dan segera memberi kode pada Yun seora untuk mendekat. "kemari lah, aku akan mengajarimu sihir sederhana yg pasti bisa kamu kuasai sekarang juga."

"mm" Yun seora mengangguk ringan dan segera mendekat ke arahku.

aku memberinya cincin sling lalu berdiri di belakang Yun seora sambil memandu kedua tangannya.

"tenangkan hati mu, rasakan energi lembut yg aku bimbing dan jangan melawannya."

"mm"

"lalu bayangkan gerbang kota haramark dalam pikiran mu dan hatimu, yakinlah saat kamu memutar tanganmu gerbang portal akan menghubungkan mu ke tempat yg kamu bayangkan dengan hati dan pikiran mu."

"mm"

lalu aku mulai membimbing tangannya untuk membuat portal dan hanya dalam putaran pertama percikan oranye mulai terlihat yg membuat semua orang terkejut.

tapi sesaat berikutnya portal mulai terbentuk secara bertahap dari lubang kecil ke lubang yg lebih besar dan memperlihatkan gerbang kota tempat banyak orang lewat.

semua orang yg lewat langsung terdiam melihat ke arah portal dan aku segera menutup portal tersebut.

"coba lakukan sendiri"

"mm" tanpa menunggu lama Yun seora mulai memutar tangan nya lagi dan portal lain segera terbuka menunjukan kamar luas yg sangat indah.

"apa ini kamar mu, sangat indah."

"ya.." Yun seora berkata pada ku sambil memandang ku dengan tampang tak bersalah.

"lihat itu sangat mudah, jadi apa Yun seora sekarang seekor penyihir. maksudku seorang penyihir." semua orang hanya terdiam mendengar kata kata ku dan aku segera mengalihkan pandangan ku pada Jang maldong dengan senyum main main.

"sudah kubilang itu hanya nama kelas dan skill mereka di berikan oleh 7 dewa. mereka bahkan tidak tahu hukum dan aturan yg membuat sihir itu terbentuk. hanya kekuatan pemberian dewa dan masih berani mengatakan penyihir."

semua orang menunjukan expresi kesal mereka sampai Yun seora tiba tiba berkata. "raja Eva, itu kamar ku yg ada di bumi." seketika suasana menjadi hening dan aku mendesak Yun seora untuk menutup portal. "cepat tutup portalnya."

"mm" dengan lambaian tangan, portal di depan semua orang langsung tertutup dan Yun seora kembali menatap ku sambil menyembunyikan tangannya kebelakang.

"kembalikan" aku mengulurkan tangan ku, tapi Yun seora menggelengkan kepalanya dengan expresi sedih yg membuat bibir ku sedikit berkedut.

"benda itu terlalu berbahaya bagi mu"

tapi Yun seora menunjukan expresi seperti anak anjing dengan mata yg berkaca kaca.

"kenapa wajahmu seperti anak anjing yg sok imut"

"oppa... Seora ingin belajar sihir" yun seora mendekatiku dan merengek seperti anak kecil yg meminta mainan pada orang tuannya.

"apa kamu siap membayar harga nya"

"berapa yg harus seora bayar."

"keluar dari sinyoung, putuskan hubungan mu dengan ayah dan kakak mu. ikut aku membangun kerajaan Eva dan sebagai murid kamu harus mendengarkan kata kata ku sebagai seorang guru."

"..." Yun seora masih menatapku dengan expresi polosnya.

"apa kamu tidak berani."

"apa hanya seorang murid.?"

"bukankah hubungan guru dan murid yg ambigu itu sedikit mendebarkan"

"murid bersedia menerima harga yg guru berikan." Yun seora langsung bersikap hormat pada ku layaknya murid dan guru.

"bagus... guru menyukai murid yg menurut. kelas akan di mulai seminggu kemudian selama masa ini kamu harus membereskan urusan mu dengan sinyoung dan keluarga mu"

"baik guru."

"baiklah.. guru akan mengirim mu ke Eva terlebih dahulu agar kamu bisa mengingat tempat itu."

"guru tunggu..." tapi sayangnya lubang portal sudah terbentuk di bawah kaki Yun seora dan 'bruurrrr' Yun seora langsung terjatuh ke dalam pemandian air panas.

"guru jahat....."

"ha ha ha ha ha" aku tertawa terbahak bahak mendengar teriakan kesal Yun seora sebelum dengan cepat menutup portal.

tapi melihat semua orang hanya terdiam, aku segera menghentikan tawa ku. "ayo lah jangan terlalu serius, kerajaan Eva benar benar membutuhkan orang yg pandai mengurus perusahaan."

"nak...portal tadi mengarah ke bumi." Jang maldong kembali mengeram kesal.

"apa kamu tahu istilah merintis jalan baru" jawab ku dengan santai yg membuat wajah Jang maldong kembali tercengang.

"dari expresi busuk mu aku tahu kamu paham maksud ku dan penyihir yg berani merintis jalan baru dengan mempelajari hukum dan aturan dunia bisa medapatkan yg di sebut sumber asal."

"...."

"sumber asal ini yg bisa di gunakan sebagai dasar dari sihir sihir yg akan kamu buat sendiri."

"..."

"dan sama seperti para dewa, kamu bisa memberikan skill sihir ini pada orang lain selama mereka membaca atau melakukan pengkodean yg telah kamu setting untuk mengaktifkan skill sihir tersebut."

lalu aku menatap master Ian dengan senyum main-main. "aku tahu apa yg kamu pikirkan, karena itu sihir portal ini hanya akan aku ajarkan pada orang yg benar benar setia pada ku."

master Ian mengangguk penuh pengertian. "karena itu kamu meminta Yun seora untuk meninggalkan keluarganya dan sinyoung."

"mm, banyak hal mengerikan bisa di lakukan hanya dengan sihir sederhana ini. misalnya menjatuhkan bom nuklir ke tahta ratu parasit atau kerajaan manusia lainnya."

"bukan kah itu luar biasa." seru Hugo dengan penuh semangat dan aku hanya menggelengkan kepala ku.

"ratu parasit memiliki otoritas dewa dunia ini dan dia bisa saja memindahkan bom nuklir yg aku kirim kembali ke kerajaan manusia. jangan anggap remeh seorang dewa hanya karena dia tidak pernah secara langsung keluar dari tahtanya."

"..."

"jika dia mau, banyak cara untuk melanggar batas batas ini hanya dengan membayar sedikit harga."

"..." semua orang menunjukan expresi ngeri dan aku menatap mereka dengan sedikit tersenyum.

"ada alasan khusus kenapa ratu parasit sangat ingin menghancurkan benteng tigol terlebih dahulu dari pada mengurus kerajaan manusia."

"apa kamu tahu alasannya." master Ian kembali bertanya dengan rasa penasaran dan aku mengangguk ringan pada master Ian.

"ratu parasit bisa membaca pergerakan bintang."

"..."

"jika dia menghancurkan kerajaan manusia terlebih dahulu, maka para earthling dan penduduk paradise akan mulai berkumpul di benteng tigol dan membuat persatuan yg sangat kuat bahkan membuat ratu parasit ketakutan."

"...." mereka menunjukan expresi tak percaya dan penuh kejutan.

"tapi jika benteng tigol hancur terlebih dahulu, mengalah kerajaan manusia hanya dalam hitungan hari karena mereka semua masih terpecah belah."

"..."

"dari awal ratu parasit sebenarnya memanjakan kalian agar kalian terlena dan merasa aman, sehingga tidak peduli dengan benteng tigol."

"..."

"intinya benteng tigol hancur, maka paradise hancur. titik mati paradise ada di benteng tigol."

"jadi karena itu kamu mempererat hubungan dengan federasi dan bahkan mengirimi mereka bantuan." tanya cinzia dan aku menjawab dengan anggukan ringan.

"jadi biarkan aku mengorbankan tubuh ku agar hubungan diplomatik antara Eva dan haramark terjalin erat. semoga saja putri merah muda ini tidak menyedot ku sampai kering." dengan wajah sedih aku berjalan keluar dari ruangan sambil melambaikan tangan ku.

"tunggu raja Eva, bisakah aku bergabung dengan kerajaan Eva." tiba tiba Kazuki menghentikan ku yg membuatku terdiam sejenak. "secara pribadi aku akan sangat senang menyambut mu, tapi urusan kerajaan Eva lama sudah ada di tangan nona rubah. temui saja dia, aku yakin dia benar benar membutuhkan seseorang seperti mu."

"apa maksud raja Eva dengan kerajaan Eva lama, apa ada yg baru."

"oohh aku lupa memberi tahu kalian." aku menepuk jidat ku karena lupa bahwa pulau terapung belum banyak yg mengetahuinya. "kerajaan Eva saat ini hanya di khususkan untuk para earthling dan kerajaan new Eva yg sebenarnya ada di atas langit. lebih tepatnya pulau terapung yg di khususkan untuk para warga paradise termasuk federasi dan hanya earthling yg aku identifikasi saja yg bisa masuk ke sana."

"jadi rumor yg beredar itu benar." aku mengangguk ringan mendengar kata kata cinzia.

"karena itu Eva tidak menuntut para earthling untuk berpartisipasi dalam melindungi kerajaan, karena kami bisa melindungi diri kami sendiri. tapi Eva tidak akan pelit bagi earthling yg berkontribusi pada Eva atau bahkan paradise."

"..."

"mari kita bahas lain kali, raja ini perlu membahas masalah yg sangat serius dengan raja prihi." aku melambaikan tangan ku dan segera meninggalkan ruang perawatan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C756
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login