"Huh, yang benar saja. Bukankah seharusnya tugasku sudah selesai?" tanya Kreysa. Gadis itu mengelak. Freislor yang berada di sampingnya tertawa pelan.
"Heum, baiklah. Sekarang Kakak membebaskan kamu untuk menentukan," ucap Freislor. Mikhael yang mendengar hal itu seketika cemberut. "Apa? Kenapa Kakak membela Kreysa?" tanya Mikhael, ia memanyunkan bibirnya.
"Ya, karena ku rasa dia sudah mulai lelah. Aku tahu dia bukan tipe orang yang bisa bekerja dalam hal yang lama dan terbatas pada satu pekerjaan." Frieslor mengatakannya dengan santai. Di satu sisi, gadis itu tersenyum puas. Ia menampilkan senyuman lebarnya di hadapan Mikhael sembari mengejeknya.
"Gimana? Kamu denger, kan? Apa kata Kakakku tadi? Jadi, sebaiknya kamu nggak usah ngatur aku, oke?" tanya Kreysa. Gadis itu menjulurkan lidahnya.