Camelia duduk di samping sang ayah yang masih terbaring di atas tempat tidur, dia menatap sang ayah dan tidak mengira semuanya akan terjadi seperti ini. Dia tidak paham mengapa sang ayah bisa dengan mudah kalah dengan orang itu? Dia pun tidak tahu sehebat apa orang yang sudah menghancurkan satu per satu bisnis sang ayah.
"Ayah," ucap Camelia saat dia melihat sang ayah yang baru saja membuka kedua matanya.
"Kamu datang … sejak kapan?" tanya sang ayah kepada sang putri yang ada di sampingnya.
"Aku sudah dua jam tiba di rumah. Bagaimana keadaan, Ayah?" jawab Camelia lalu dia balik bertanya kepada sang ayah yang berusaha untuk duduk dan dia pun membantunya.
Sang ayah menatap Camelia dan dia merasa sedih dengan apa yang sudah terjadi, di saat dirinya ingin membuat sang putri bahagia. Semua masalah menimpanya dan membuat semua bisnis yang dijalankan olehnya hancur satu per satu dan dia sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa lagi.