Chapter 144: Sama Sekali Gak Penting

"Kalau gitu saya pamit." Hening menatap korban, "semoga cepat sembuh. Aku mewakili Lily minta maaf." Hening membungkuk hormat pada semua orang yang berada didalam ruangan setelah itu pergi.

Hening menghela napas pelan setelah menutup pintu setelah itu pergi menuju ruang tunggu dimana Dipta berada.

Dipta menaikan sebelah alisnya saat melihat wajah Hening tertunduk dengan bahu luruh.

"Kenapa lo? Niat baik lo do tolak mentah-mentah? Makanya jangan suka ikut campur, gak semua orang menerima niat baik orang lain.

Hening mendumal tanpa suara sambil mengikuti Dipta menuju lift yang mereka tumpangi tadi. Begitu masuk kedalam lift, Hening menjelaskan, "aku sedih bukan karena niat baikku ditolak. Kalo itu aku maklum, orangtua mana yang nerima permintaan maaf gitu aja, pelaku gak ada pula."

"Terus yang buat lo manyun kaya ikan kurang air apa? Enek banget liatnya."