"Hannah!" Hannah yang sedang berjalan kaki sendirian itu menoleh pada sumber suara.
Entah malam ini ia habis kemana sendirian. Yang ia tahu hanyalah berjalan melalui jembatan paling tinggi dan paling panjang di kotanya.
Hannah berniat pulang tapi ia mengurunkannya setelah Aarun yang entah dari mana memanggil namanya.
"Aarun?" gumamnya bingung, laki-laki itu memakai kemeja putih namun tampak kotor, dia meringis kesakitan pada perutnya terbukti karena tangan kirinya tidak henti-hentinya memegang bagian yang sakit.
Hannah langsung berlari ke Aarun, ia sangat mengkhawatirkan pria itu.
Ia tidak tahu apa yang telah terjadi, ia kebingungan.
"Hannah kenapa kau bisa disini?" tanya Aarun.
"A -aku yang harusnya bertanya padamu, mengapa kau di sini saat sakit begini, apa yang terjadi?" tanya Hannah menyentuh pipi Aarun yang memar.
"Aku di hajar oleh orang yang tidak ku kenal," ucap Aarun.
"Mengapa orang itu bisa menghajarmu!" kesal Hannah.