"Bagus, kalau kamu ada di Jakarta. Saya akan ke rumah kamu sekarang." Setelah mengutarakan niatnya, Wili kembali menurunkan benda pipih itu dari telinganya. Lalu, meyalakan kembali mesin mobilnya dan melanjutkan perjalanan.
Entah kemana tujuan Wili saat ini, yang pasti wajahnya tampak serius mengendarai mobil. Di saat orang-orang sudah mengakhiri kesibukannya, Wili malah melanjutkan aktivitas dengan mengesampingkan rasa lelah di penghujung hari.
Hingga akhirnya setelah tiga puluh menit berlalu, mobil Wili tampak berhenti di sebuah rumah mewah minimalis. Rumah itu adalah rumah Roy atas hasil kerja kerasnya mengabdi dengan Wili selama ini.
Wili segera keluar dari mobilnya. Ia berjalan mendekat ke arah pintu lalu menekan bellnya. Beruntung saat ini Roy ada di rumah karena tadi sore memilih pulang dari mengurus restaurant Wili dan Jeni yang di Bogor.
Roy berdiri di hadapan Wili setelah membuka pintu.