Lalu, Wili dan Jeni segera melanjutkan langkah untuk masuk ke dalam rumah itu dengan saling berpegangan tangan begitu erat.
Keduanya berjalan dengan langkah pelan seakan ragu dengan niat awalnya. Kedua tangan itu juga tampak saling menggenggam erat.
Tibalah di ruang tengah. Di sana sudah ada Sindi yang duduk di sofa utama dengan didampingi dokter pribadinya. Di sebelah Sindi bahkan terlihat ada Carol tengah duduk mendampingi Sindi.
Bukan keinginan Carol untuk mencampuri urusan keluarga Wili. Namun karena Sindi meminta Carol dengan sangat agar hadir menemani Sindi di sana. Carol memang baik, tak ada niat apa-apa di dalam hatinya selain hanya menyayangi Sindi sebagai orang tua laki-laki yang pernah dicintainya sepenuh hati.
Sindi dan Carol sudah saling mengetahui kebohongan Wili. Awalnya Carol juga terkejut dan marah, namun Sindi berhasil membuatnya legowo jika cinta memang tak bisa dipaksakan.