Jeremi kini berada di dalam mobilnya yang berwarna putih. Namun, ia belum melajukan kendaraan roda empat itu. Jeremi masih mematung di dalamnya dengan tangan di atas setir mobil.
"Jelas sekali aku mendengar ucapan Wili kala itu. Jelas sekali Wili mengatakan kalau dia akan menikahi wanita itu karena berniat membalas dendam. Lalu, apakah yang Wili maksud itu adalah Jeni? Aku harus memastikan kalau Jeni baik-baik saja," desis Jeremi khawatir sendirian. Padahal Jordi sudah menjelaskan kalau Jeni baik-baik saja dan dalam keadaan aman. Tapi saat Jeremi mengingat ucapan Wili seketika ucapan Jordi serasa tak meyakinkan bagi Jeremi.
Lelaki yang berstatus duda tanpa anak itu, segera merogoh saku jaketnya. Ia akan menghubungi Jordi, memintanya segera mengirim lokasi rumah Jeni saat ini juga.
"Hallo, Pah!" sapa Jeremi di ujung sambungan telepon setelah ia menempelkan benda pipih itu pada telinganya.
"Iya, Jem. Kenapa?" Jordi bertanya dengan langsung.