Dan yang terparah kedua adalah Sani yang ikut menimpali tangisannya. "Lo sendiri batu si dibilangin! Gue bilang juga apa! Udahlah kita pulang aja!" pekik Sani yang berniat untuk kabur tapi sayangnya pintu yang ditujunya segera tertutup kencang dan terkunci dari luar. Sani berteriak kencang serentak dengan Rani. Dua cabe ini memang yang paling berisik dan membuat heboh suasana disana bertambah kian horror. Berbeda halnya dengan Dikta yang masih dengan tenangnya berjalan mendekati pintu dan buka. Tapi sayangnya ia malah terdiam.
Beberapa temannya tampak cemas melihatnya seperti itu. Rasya bertanya. "Lo kenapa Dik?" tanya Rasya.
Dikta kembali berbalik ke arah mereka. "Pintunya .... Kekonci." ucapnya yang langsung membuat panik mereka semua. "Hahhh?!!"
"Ini serius gak sihhhh huwaaa!!" tanya Lisa ketakutan.
"Kayaknya kita kejebak disini." ucap Dikta.