Chapter 82: Pertemuan Tak Terduga

Aku berjalan menuju sofa dan duduk disana.  aku duduk di ujung yang jaraknya cukup jauh dari kepala sekolah. aku melakukan itu karena aku tidak ingin diganggu oleh beberapa pertanyaan yang diberikan kepala sekolah kepada aku.

Teman sekelasku yang merupakan ketua kelas menatapku dengan tajam, dan aku membalas dengan tatapan tajam juga karena aku tidak suka diganggu seperti ini.

"Bambang, apa yang telah kau lakukan?"  tanya kepala sekolah kepada aku Apakah pantas seorang guru langsung menuduh murid-muridnya tanpa bertanya terlebih dahulu?  Dia seharusnya bertanya di mana masalahnya!  Ini tidak seperti ini secara langsung menuduh.

Aku masih tidak menjawab pertanyaan kepala sekolah.  aku hanya tidak tahu apa masalahnya dan Mengapa aku tiba-tiba menjadi tersangka?  Ketua kelas aku mendorong aku untuk menjawab pertanyaan kepala sekolah tetapi aku mengabaikannya.