Pesta pertunangan Renata dan Haikal tinggal beberapa hari lagi. Semuanya sudah direncanakan dengan baik oleh dua keluarga. Malam ini Haikal dan Renata tengah berjalan-jalan berdua disebuah taman dekat rumah Renata.
"Apa kamu bahagia?" Tanya Haikal
"Tentu saja. Bersama denganmu selamanya adalah hal yang paling aku nantikan selama ini." Sahut Renata
"Aku juga. Apalagi setelah semua perjuanganku untuk mendapatkanmu selama ini." Sahut Haikal
Haikal menatap Renata yang duduk di sampingnya. Renata ikut menatap Haikal.
"Mau berjanji satu hal padaku?" Tanya Renata
"Apa itu?" Tanya Haikal balik
"Jangan pernah meninggalkanku." Ucap Renata
"Pasti. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu." Sahut Haikal
"Janji?" Tanya Renata
"Janji." Sahut Haikal
Haikal mendekatkan wajahnya dan mencium kening Renata lama.
Tidak jauh dari tempat mereka duduk, ada seseorang yang melihat mereka berdua.
"Semoga kak Haikal adalah kebahagiaan sejatimu. Aku senang kau menemukan seseorang yang akan mencintaimu dan menjagamu seumur hidup nantinya." Ucapnya pelan sambil tersenyum
"Kakakmu pasti akan bahagia." Ucap seseorang di sampingnya sambil menggenggam tangannya
"Semoga saja." Sahutnya
"Setelah kakakmu menikah, maka selanjutnya adalah giliran kita." Ucapnya
"Iya." Sahutnya
Dia memeluk orang di sampingnya.
*****
Sementara ditempat lain...
"Haikal." Ucapnya sambil tersenyum
"Sepertinya anak Bunda sedang jatuh cinta." Ucap seseorang
Anita yang saat itu tengah berbaring langsung bangun dan melihat kearah Ibunya.
Bukannya menjawab, Anita malah tersenyum.
Ibunya langsung menghampiri anaknya dan duduk di samping anaknya.
"Katakan. Siapa yang membuatmu jatuh cinta?" Tanya Ibunya
Anita langsung bersandar di pundak Ibunya dan kembali tersenyum. Dia mengingat dengan jelas bagaimana pertemuan pertamanya dengan seorang pemuda tampan bernama Haikal.
"Namanya Haikal. Aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. Bisa dibilang aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Bagaimana menurut Bunda?" Tanya Anita
"Tidak ada yang salah dengan cinta pandangan pertama. Meski banyak yang bilang, cinta pada pandangan pertama itu tidak akan pernaha berhasil. Tapi Bunda berhasil membuktikan jika cinta pada pandangan pertama tidak selalu gagal. Bunda bertemu dengan Papamu di Negara ini dan mencintai Papamu pada pandangan pertama. Sekarang kamu lihat, Bunda dan Papa sudah bersama." Sahut Ibunya
"Jadi, perasaanku padanya bukan sesuatu yang mustahil bukan? Dan kebersamaanku dengannya di masa depan, bukan sesuatu yang tidak mungkin kan?" Tanya Anita
"Tentu saja. Kejar dia. Jika kamu mencintainya, maka kamu harus mengejarnya. Meskipun dia menolakmu beberapa kali, jangan menyerah. Kau harus tahu, sekeras apapun hati seseorang pasti akan bisa diluluhkan dengan ketulusan cinta yang kau miliki." Sahut Ibunya
Anita tersenyum mendengar ucapan Ibunya. Dia berharap pemuda itu adalah jodohnya. Seseorang yang Tuhan takdirkan untuknya. Dia akan berjuang untuk mendapatkan pemuda itu, sama seperti Bundanya yang berjuang mendapatkan Papanya.
*****
Saat ini Renata sedang berada dikamar adiknya. Dia berbaring di kasur bersama adiknya.
"Beberapa hari lagi kakak dan kak Haikal akan bertunangan. Apakah kakak bahagia?" Tanya Nana
"Tentu saja. Moment itu adalah moment yang paling kakak tunggu selama ini." Sahut Renata
"Nana ikut bahagia jika kakak bahagia." Ucap Nana
"Semalam kamu mengintip kakak ya?" Tanya Renata
Dia semalam sempat melihat bayangan adiknya bersama seseorang yang tengah berada di tempat yang sama dengannya dan Haikal.
"Bagaimana kakak tahu?" Tanya Nana terkejut
Dia pikir kakaknya tidak akan mengetahuinya. Tapi ternyata dia salah. Kakaknya tahu jika dia semalam mengintip kakaknya yang sedang bersama Haikal di taman yang sama yang dia datangi bersama Dimas.
"Kakak melihatmu bersama Dimas." Sahut Renata
"Benarkah? Aku pikir tidak ada yang tahu hubunganku dengannya." Sahutnya
"Kamu adalah adikku. Semua tentangmu aku selalu tahu. Termasuk kau yang sudah memiliki kekasih bernama Dimas." Ucap Renata
Nana hanya tersenyum mendengarnya.
Lalu keadaan hening sesaat. Sampai pada akhirnya Renata bertanya sesuatu yang membuat Nana sedikit terkejut dengan pertanyaan yang diajukan kakaknya.
"Apa kau bahagia?" Tanya Renata
"Apa maksud kakak?" Tanya Nana balik
"Dimas. Apakah dia membuatmu bahagia?" Tanya Renata
Nana terdiam sesaat sebelum menjawab pertanyaan kakaknya.
"Iya. Dia selalu memperlakukanku dengan baik." Sahutnya
"Kamu baik-baik saja?" Tanya Renata
Dia bangun dari berbaringnya dan menatao adiknya.
"Tentu saja. Untuk apa aku tidak baik-baik saja?" Tanya Nana
Dia juga ikutan bangun dan menatap kakaknya.
Renata hanya menatap sendu adiknya. Melihat tatapan sendu kakaknya, membuat Nana mengerti apa yang menjadi ke khawatiran kakaknya.
"Kakak jangan khawatir. Aku berhasil membuatnya melupakan kakak. Memang tidak mudah mengobati hati yang terluka, tapi seiring berjalannya waktu aku bisa membuatnya mencintaiku dengan tulus, bukan karena terpaksa." Sahut Nana sambil tersenyum
Jika kalian bertanya apa hubungan Dimas dan Renata di masa lalu, maka jawabannya adalah sepasang kekasih. Tapi itu di masa lalu. Masa dimana Renata belum bertemu dengan Haikal. Jika kalian penasaran bagaimana kisah cinta Renata dan Dimas di masa lalu dan apa yang membuat mereka berpisah dan mengapa Nana yang menjadi obat sakit hati Dimas, maka kalian akan menemukan jawabannya nanti.
"Syukurlah. Katakan pada kakak jika dia menyakitimu lagi." Sahut Renata
"Iya. Kakak jangan khawatir." Sahut Nana
Nana tersenyum sambil mengelus pundak kakaknya. Memberi isyarat jika dia baik-baik saja agar kakaknya tidak perlu khawatir padanya.
*****
Beberapa hari kemudian...
Acara pertunangan Renata dan Haikal akan di adakan malam ini. Semua tamu undangan sudah berhadir di kediaman Renata dan keluarganya, karena memang acaranya dilaksanakan dirumah Renata. Renata dan Haikal sama-sama menyematkan cincin dijari manis masing-masing sebagai tanda mereka sudah resmi bertunangan.
Swiss, 22 Februari 2022 adalah tanggal dimana Renata dan Haikal resmi bertunangan. Tidak ada hambatan atau halangan apapun. Acara malam itu berjalan dengan lancar. Renata sangat bahagia bisa memiliki Haikal. Begitu juga sebaliknya. Mereka berjanji untuk menikah setelah lulus kuliah.
Setelah acara pertunangan, acara selanjutnya adalah pesta dansa, yang mana masing-masing mereka akan menari bersama pasangan mereka. Begitu juga Renata dan Haikal.
"Malam ini adalah malam yang paling indah untukku. Karena di malam ini, aku berhasil menjadikan salah satu bidadari menjadi milikku. Aku bahagia karena bidadari itu juga memilihku di antara ribuan manusia yang ada di dunia ini." Ucap Haikal
Renata tersenyum mendengarnya.
"Aku merasa special ketika kamu mengatakan itu. Aku juga bahagia karena pangeran impianku berhasil aku miliki. Pangeran kuda putih yang selalu hadir dalam mimpiku dan membuatku berharap untuk bisa bersamanya. Tapi mimpi itu sekarang menjadi kenyataan. Pangeran kuda putih itu sekarang sudah ada di depanku, menari bersamaku, dan berjanji padaku untuk menghabiskan masa tuanya bersamaku." Sahut Renata
Ditengah remang-remangnya cahaya lampu dan alunan musik yang indah, Haikal mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Renata. Renata langsung menutup matanya dan menikmati ciuman Haikal. Itu bukan ciuman penuh nafsu dan gairah. Melainkan sebuah ciuman lembut yang mengisyaratkan perasaan cinta yang dalam. Haikal mencium Renata dengan penuh cinta.
Ciuman mereka berlangsung selama beberapa menit dan tidak ada yang tahu jika mereka berdua berciuman. Karena memang mereka sibuk dengan menari bersama pasangan mereka.
"I love you." Ucap Renata
"I love you more." Sahut Haikal