Itu membuat Lu Heting terlihat sedikit lucu. Tapi ekspresi Lu Heting sangat tenang dan murah hati.
Su Bei mengerutkan bibirnya untuk menutupi senyumnya. Berpikir kalau dia tidak melihat kebenaran yang ada di dompetnya yang membuatnya merasa sedikit kecewa.
Namun, Su Bei saat ini berpikir untuk tidak perlu terburu-buru, karena dia masih ada waktu.
Jika Su Bei mengetahuinya sendiri mungkin dia akan lebih bisa menerima kenyataan daripada mendengarkan apa yang Lu Heting katakan.
"Tuan Lu, selamat malam." Su Bei berdiri lalu berjalan menuju kamar tidur utama.
Lu Heting butuh waktu lama untuk mengucapkan dua kata, "Selamat malam."
Pintu kamar tidur utama sudah dimatikan. Sosok gadis yang ringan dengan senyum berbunga-bunga tadi masih ada di depan mata Lu Heting.