Tiara bangkit dari lantai, menggelengkan kepalanya dan berbisik, "Tidak apa-apa." Dia menoleh untuk melihat mata Daniel yang penuh kebencian, "Kalau kamu berani mengacau lagi, aku akan memberitahu orang tuamu tentang urusan kita. Aku ingin melihat bagaimana semuanya akan berakhir."
"Apa kamu berani mengancamku?" Daniel memelototi Tiara, lalu menoleh ke keduanya dan berkata, "Pukul anak ini untukku, pukul dia dengan keras!"
"Ya," Kedua preman itu melayangkan tinjunya dengan kuat ke perut Rifky. Rifky merasakan sakit yang tajam di perutnya, dan tersedak. Saat Rifky hendak jatuh ke lantai, pintu kamar tiba-tiba diketuk dengan keras.
Ketukan di pintu seperti guntur, dan ketukan itu memekakkan telinga. Daniel mengerutkan kening dan berkata kepada salah satu pengawal: "Ahsan, pergi dan lihat siapa itu, usir siapapun itu."