Ello baru saja kembali dari kantin untuk membeli minum. Sepertinya ia salah dengar. Neneknya mengatakan sesuatu tentang ayah kandungnya. Jantung Ello berdebar kencang sekali. Ia takut sekali mendengar kenyataan itu.
Dengan langkah yang berat, Ello pun menghampiri pamannya. Ia meremas botol minumnya sambil menatap tegang ke arah Om Gavin, neneknya, dan bapak tukang bersih-bersih di rumah sakit.
"Ada apa, Om?"
Om Gavin mendesah. "Ello, aku rasa kamu sudah tahu jika ayah kandungmu yang sebenarnya itu bukan Charlos."
"Ya," ujar Ello hati-hati.
"Kamu mengenal bapak itu kan? Dia adalah ayah kandungmu."
Ucapan Om Gavin membuat Ello lemas. Ia menatap pria yang selalu ramah padanya selama ini. Ia memperhatikannya dari bawah ke atas.
"Tidak mungkin …."
Bapak itu maju selangkah dan menatap Ello. Ia mengulurkan tangannya. "Ello. Maafkan aku karena selama ini tidak berani mengakuimu," aku pria dengan wajah sedih.