Cielo jadi meringis dan tampak seperti yang sedang stress. "Ah, entahlah. Aku pasrah saja. Pokoknya aku tidak sampai menikah dengan Justin."
Ello mengangguk. "Ya sudah. Itu terserah padamu saja. Yang pasti, aku akan terlibat dan hidupku ini sudah di ambang kehancuran. Kamu seharusnya bertanggung jawab atas pencemaran nama baik."
"Astaga, Ello. Apa lagi itu?"
"Ya, kamu mengatakan jika kamu hamil dan aku harus bertanggung jawab. Iya kan? Aku ini akan menjadi ayah atas anakmu itu. Padahal aku kan masih perawan. Habis sudah riwayatku ini. Mengecap saja belum, sudah harus tanggung jawab."
Lalu terjadilah pencubitan yang kedua kali di tempat yang tidak jauh berbeda dengan yang pertama. Ello pun menjerit kesakitan hingga Pak Asep, putranya, dan para pengunjung yang sedang duduk di sana serempak menoleh ke arah mereka.
Ello cengar-cengir ke sana ke sini sambil mengangguk. Ia terkekeh pelan. "Pak … Bu …."