Download App
91.66% LEGION (PASUKAN) / Chapter 11: BEGINNING - 11

Chapter 11: BEGINNING - 11

Serigala tersebut melepaskan gigitannya setelah berhasil mengoyak daging dari hunter tadi, seraya mengalihkan pandangannya pada Michael.

Ia menatapnya dengan niatan ingin membunuh, namun hunter yang diseretnya tadi meraih pistol yang berada di pinggulnya dan menembak kearahnya.

Dor dor dor…. Bunyi tembakan.

Hunter itu menembakkan tiga butir peluru padanya, akan tetapi peluru-peluru tersebut tidak melukainya sama sekali.

Pada saat yang bersamaan, Michael mencoba menikamnya kembali dengan menggunakan pisau miliknya, tetapi serangannya berhasil dihentikan oleh gigitan dari serigala tersebut.

Ia menggigit tangan Michael sambil menggoyangkan tubuhnya untuk memberikan tekanan hingga lengan Michael terkoyak seperti rekan satu timnya, setelah itu ia melepaskan gigitannya seraya berlari dan menghilang dalam kegelapan sambil ditembaki oleh dua hunter lain yang melihatnya berlari.

"Are you okay? (Apa kau baik-baik saja?)" tanya ketua tim lain pada mereka berdua.

"I'm ok- (Ya aku ba-)"

Ucapan dari Michael terhenti karena kehadiran John yang secara tiba-tiba melompat dari atas pohon dan menikamnya pas di pundak dengan di ikuti beberapa tembakan yang ditujukan padanya oleh kedua hunter tadi.

Tembakan dari mereka mengenai Michael karena John menggunakan tubuh Michael sebagai tameng agar para hunter berhenti menembak kearahnya, ia berbalik seraya menancapkan pisau pada tangan hunter yang tadi tersungkur di tanah hingga membuatnya harus melepaskan pistol yang berada di genggamannya.

Kedua lengan hunter tersebut terluka setelah ditikam dan digigit, John dengan cepat meraih pistol yang berada di tanah dan menodongkannya pada Michael. "Drop your weapon! (Jatuhkan senjatamu!)" perintah John pada mereka berdua sembari berjalan mundur perlahan-lahan untuk menjaga jarak.

John mengancam mereka berdua dengan menjadikan Michael sebagai sandera.

Mereka berdua mencoba berkomunikasi menggunakan isyarat mata, tetapi John tidak ingin mereka melakukan perlawanan hingga terdapat korban jiwa.

Karena kedua hunter tersebut masih belum meletakkan senjatanya, John menembak Michael pada bagian kakinya.

Dor. Bunyi letusan peluru.

"Aaakh…," teriak Michael kesakitan. "Drop your fucking weapon! (Jatuhkan senjatamu sialan!)" sambung Michael kepada mereka.

Dengan terpaksa mereka berdua meletakkan senjatanya di tanah dan berjalan mundur secara perlahan.

John mengetahui jika mereka masih memiliki senjata lain. "Drop all your weapons, not just that shit gun! (Jatuhkan semua senjatamu, bukan hanya senapan itu saja!)" sambung John.

Mereka semua menaruh senjatanya seperti pistol, pisau, dan perlengkapan lainnya di tanah.

John melemparkan borgol yang terbuat dari plastik ke samping mereka berdua. "Put your hands behind your back, and attach the cuffs to each other. (Taruh tanganmu dibelakang, dan ikatkan borgol ini pada satu sama lain.)"

Mereka berdua sempat menahan diri untuk tidak melakukan hal tersebut, namun John kembali menembakkan pistolnya.

Kini target dari pistolnya bukan lagi Michael, melainkan hunter yang tersungkur di tanah, ia menembaknya di bagian betis.

"Aaakh… just do the hell it! (Aaakh… lakukanlah brengsek!)"

Mereka memborgol satu sama lain, dan John menyuruh mereka untuk berjalan menuju api unggun sembari menyeret rekannya yang terluka tadi dibawah todongan senjata api.

Ia memborgol Michael dan mengikatnya pada batang pohon untuk membatasi pergerakannya, sembari berjalan mendekati tumpukan senjata dan amunisi.

John mempreteli senjata tersebut agar tidak bisa digunakan dan memasukkan amunisi kedalam kantung-kantung dan ransel yang ada, lalu melepaskan ikatan Michael dan ikut bergabung bersama rekannya.

"Sit down. (Duduk.)"

Michael menuruti perintahnya dan duduk dengan rentang jarak tiga meter dari setiap orang.

We're hopeless. (Kita tidak memiliki harapan.)

How can he be that great? (Bagaimana bisa dia begitu hebat?)

Fuck! I want to go home. (Sialan! Aku ingin pulang.) Kata para hunter dalam hatinya masing-masing.

Mereka mengamati John yang duduk di belakang Michael, ia mengeluarkan pisaunya dan mengarahkannya pada Michael.

"Stop it! (Hentikan!)" teriak ketua tim lain. "Didn't we agree to surrender? Don't do it! (Bukankah kita sepakat untuk menyerah? Jangan lakukan itu!)"

"… …."

John tidak menjawab dan tetap melakukan apa yang dia ingin lakukan, ia melepaskan rompi anti peluru milik Michael dan melemparnya jauh ke semak-semak seraya membuka bajunya dan menaburkan etanol diatas luka tikaman yang diberikan olehnya.

Mereka semua kebingungan dengan apa yang dilakukan olehnya, sebab ia mengobati luka Michael.

What the hell. (Apa apaan.)

Is it posibble? (Apakah itu mungkin?)

Treat me first you moron, I'm in a worse condition than him. (Obati aku terlebih dahulu, kondiku lebih buruk darinya.) Tukas mereka tersentak dalam hatinya.

Selesai mengobati Michael, ia berjalan menuju hunter yang terbaring ditanah dan mengobatinya juga seraya menyuntikkan morphine agar ia tidak merasakan sakit.

John menaburkan etanol dan melilitkan perban pada bagian yang terluka, ia menekan tombol radio milik Michael dan menyuruhnya untuk berbicara. "Call medic, (Panggil medis,)" suruh John padanya untuk memanggil tim medis karena jika tidak dirawat sekarang, mereka akan mati kehabisan darah. "I'll leave you guys. (Aku akan meninggalkan kalian.)"

John berjalan menjauh meninggalkan mereka yang bertanya-tanya.

"Why didn't he kill us? (Kenapa dia tidak membunuh kita?)" tanya ketua tim lain.

"I don't have any idea, (Aku tidak tahu,)" sahut Michael.

"He only took our supply and ammo, its different with your story before. (Dia hanya mengambil persediaan dan amunisi, itu berbeda dengan apa yang ceritakan sebelumnya.)"

"Fuck it, look at me! (Persetan! Lihatlah aku!)" teriak hunter yang terbaring di tanah.

"He's a protector not a killer. (Dia seorang pelindung, bukan pembunuh.)"

Tak berapa lama kemudian sebuah helikopter datang untuk mengangkut mereka semua menuju pangkalan utama.

Mereka tiba di pangkalan utama untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, dan Jack datang menghampiri Michael yang terbaring diranjang.

"I watched through the drones how he spared all of you, (Aku melihat dari drone bagaimana dia mengampuni kalian,)" ungkap Jack yang menonton siarannya. "It's time for you to retire and live peacefully, Mike. (Sudah saatnya untukmu pensiun dan hidup dengan tenang, Mike.)"

"Yeah, I cant continue with this wounds. (Yeah, aku tidak bisa melanjutkannya dengan luka seperti ini.)"

"Here's take it, it's a little gift for our friendship, and say 'Hi' to your family from me, (Ini ambilah, hadiah kecil untuk persahabatan kita, dan katakan 'Hi' kepada keluargamu dariku,)" tandas Jack memberikan sebuah amplop berwarna coklat kemudian berjalan pergi.

Michael membuka amplop tersebut, di dalamnya terdapat buku tabungan serta beberapa dokumen atas nama Jack.

"Hi Jack, wait…, (Hi Jack, tunggu…,)" panggil Michael padanya.

Jack tidak menggubrisnya dan tetap berjalan sambil mengangkat tangannya, memberikan ucapan perpisahan terakhir atas persabatan mereka selama dua puluh tahun terakhir.

Michael berkata dalam hatinya. You don't need to do this Jack, we're friends. (Kau tak perlu melakukan ini Jack, kita adalah teman.)

Ada jeda waktu sekitar empat jam sebelum regu lain dikirimkan untuk mengejarnya.

John menghampiri Jane yang sedang bersembunyi. "Come down, we have a lot of time, (Turunlah, kita memiliki banyak waktu,)" beritahunya pada Jane yang berada diatas pohon.

"Are you sure? (Apa kau yakin?)"

"Yeah. (Ya.)"

Jane turun dari pohon tersebut menggunakan tali yang di ikatkan pada tubuhnya, mereka berdua pergi menuju lingkaran yang ada pada peta milik John.

Setibanya di lokasi tersebut, John memasak makanan dan mengobati luka yang dimiliki oleh Jane dan dirinya sendiri.

"Awoooouuuu…." John memololong pada langit malam.

Dan tak lama kemudian terdengar suara hewan berlari di kejauhan menerobos lebatnya hutan, Jane yang ketakukan mendekatkan diri dan duduk disebelahnya.

"What is that thing? (Itu apa?)" tunjuk Jane pada semak yang bergoyang.

"He's the one I'm looking for. (Dia adalah yang aku cari-cari.)"

Seekor hewan melompat keluar dari semak-semak dan berdiri dengan empat kaki di hadapan mereka berdua.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C11
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login