Mirielle memandangi sang kakak yang tengah terlelap. Jika tidak tidur, pekerjaan yang dilakukannya hanyalah memanggil nama Linea sampai suaranya terdengar parau. Mirielle hanya melipat tangan di dada melihat tingkah Max yang sudah mirip anak belia yang tengah kasmaran.
Atau mungkin lebih cocok kalau dia seperti seseorang yang diguna-guna dengan sihir cinta.
Memang seperti itu yang tampak di mata Mirielle karena itu pulalah kenyataannya.
Ia kini berbalik dan meninggalkan kamar Max yang sengaja dikuncinya dari luar. Marion tak setuju dengan idenya, tetapi ia akan tetap melakukan itu agar Max tidak pergi ke mana pun.
"Bagaimana mungkin ia akan bisa pergi ke mana pun kalau kondisinya seperti itu, Elle? Kau tak perlu menguncinya seperti tawanan," ujar Marion, yang lagi-lagi tak setuju dengan apa yang sudah diputuskan oleh Mirielle.