Pertanyaan Max tentu saja membuat Marion tak berkutik. Bagaimana mungkin ia tak cemas, tentu saja. Namun, bukan itu poin yang ingin Max pahami.
"Yang mama ingin agar kau pahami adalah, kau seharusnya melindungi adikmu, Max, bukan perkara apakah aku akan cemas atau tidak jika itu terjadi padamu, tentu saja aku akan cemas, Max!"
Max tak ingin mendengar apa pun lagi dari mulut Marion, ia menghempaskan buruannya di tanah, kemudian bergegas menuju ke tenda dan menemui Ivory yang sudah menunggunya sejak tadi.
Ivory bisa melihat ada kekalutan tergambar jelas di wajah kekasihnya.
"Ada apa, Max?" tanya Ivory, kemudian meraih Max masuk ke dalam pelukannya. "Hey ... katakan ada apa, sayang?"
Max menggeleng.
"Aku baik-baik saja. Aku membawa rusa yang besar untuk makan siang nanti. Apakah kau mau kita memasaknya atau—"
"Aku yang akan memasaknya, Max. Kau beristirahatlah."