Marion tak mengerti apa maksud perkataan Markus. Ia berusaha mengingat bahwa kemampuan Markus adalah bisa bernapas di dalam air, yang artinya, ia mampu beradaptasi dengan air.
Lalu, bagaimana ia bisa menahan ledakan itu?
"Apa maksudmu? Apakah ia tak akan meledak? Atau yang kau maksud ... kau bisa menahan ledakan itu jika di dalam air?" selidik Marion, yang membuat wajah Markus berubah pias. "Jujurlah, Markus."
Pria itu menunduk. Tampak bahunya lunglai tanda bahwa ia telah ketahuan melakukan kesalahan. Atau mungkin terpergok dan ketahuan siapa jati dirinya. Ia kemudian menarik kursi yang tak jauh dari tempatnya, merebahkan bokongnya untuk sejenak setelah kejadian tak terduga yang membuat tempurung kakinya gemetar—seorang wanita seperti Marion bisa melumpuhkan seorang pria.