"Leah ... mengapa kau belum bangun juga?" Marion menggoyangkan tubuh yang terbaring itu, tetapi tak ada respon berarti seperti yang ia harapkan. Hingga kemudian ia tak sabar dan membuka selimut yang membungkus Leah dan menemukan kenyataan lain di hadapannya.
"Halo, cantik ... kau tidak bisa ke mana-mana sekarang."
Tidak juga. Kata siapa ia tak bisa ke mana-mana?
Namun, memang, ia tak bisa ke mana pun, karena tak hanya sambutan dari pria dengan wajah iblis dan bekas luka sayatan di mata kiri itu, beberapa orang menyergap dan memborgolnya dengan borgol perak.
Marion bisa saja berteriak, andai mereka tidak denfgan tiba-tiba memlester mulutnya.
Ia hanya memandangi pria itu dengan tatapan tak percaya. Tentu saja ia mengenali wajah itu. Wajah licik yang membuat acara pesta perusahaan William dan malam peresmiannya berubah chaos. Pria itu, masih pria yang sama.
Greg Sicklunova. Siapa lagi?