"Dokter ... kumohon, aku sangat lapar, aku tersiksa. Tolong beri aku makan ...," rintih seseorang di dalam sebuah sel yang hanya terisi oleh dirinya seorang. Ia berusaha menggapai ke luar, memanggil para dokter dan petugas medis yang hanya berjalan lalu-lalang tanpa peduli keberadaan dan teriakannya.
Gabriella berhenti di depan sel gadis itu. Kemudian memeriksa gigi geligi, kuku, dan bahkan rambut Shana yang mulai rontok.
"Aneh ... kau tidak tampak seperti telah digigit oleb feral, kecuali satu hal, rambutmu yang makin hari makin berkurang. Nona Andreaz, bisakah kau mengatakan padaku sekali lagi, bagaimana bentuk dan rupa pria yang bermalam denganmu?"
Shana tampak kesal. Wajah pucatnya terlihat mengetat dengan mata cekung yang menyeramkan dan tampak kemarahan tersorot di sana.