Chapter 215: Mawar Merah Yang Merekah

Alya malam ini memandang bintang-bintang di langit dari balkon rumahnya. Apa yang terjadi hari ini sangat membuatnya bahagia. Ingatannya kembali saat tadi ia dipeluk oleh Djaka, bahkan Djaka juga mengusap air matanya dan mengucapkan kata-kata indah untuk dirinya. Alya menemukan Djaka yang dulu. Djaka yang sama dengan yang ia kenal. Djaka yang sama yang ia cintai dan mencintainya. Pria yang selalu ada untuknya bahkan sejak kecil. Sejak kecil selalu melindunginya dan membuatnya tersenyum.

Alya bahkan merasa takut untuk tidur dan memejamkan matanya. Ia takut jika apa yang ia alami hari ini adalah mimpi. Ia takut jika besok sikap Djaka akan berubah kepadanya. Alya takut jika kebahagiaannya ini hanyalah semu.

"Alya, kenapa belum tidur? Dan masih di sini?" Claudia yang melihat lampu balkon menyala kini mendapati putrinya sedang berdiri di pinggian balkon menatap ke atas memandangi langit.